SEMARANG – Transaksi pameran Properti Expo Semarang ke -4 yang digelar di Mall Paragon menghasilkan transaksi Rp 20,5 miliar atau 15 unit rumah. Jumlah ini mengalami penurunan dibanding pameran sebelumnya yang menghasilkan transaksi 16 unit atau sekitar Rp 23,5 miliar.
Ketua Panitia Pameran, Dibya K Hidayat mengatakan, penjualan rumah masih stabil. Adanya penurunan penjualan ada kemungkinan masyarakat masih mempersiapkan ramadan dan lebaran, sehingga melakukan penundaan pembelian.
“Penurunan penjualan rumah masih normal, dan bagus, karena masyarakat masih menghadapi event mudik. Nanti kita akan pameran lagi pada saat lebaran,” kata Dibya.
Dari hasil transaksi tersebut, lanjutnya, rata-rata penjualan rumah tipe menengah atas, dengan harga di atas Rp 1 – 1,5 miliar. Adapun moment lebaran nanti diambil untuk pameran, karena lebaran banyak pemudik yang pulang ke Sekarang.
“Namun pameran pada saat lebaran bagi pengembang bukan untuk melakukan penjualan tetapi untuk melakukan branding. Lebaran, biasanya orang tidak membeli membeli rumah. Masak liburan harus mengurus persyaratan pembelian rumah. Karena lebaran untuk bersilaturahmi , jalan-jalan dan lainnya,” tambah Dibya.
Sementara, pada pameran ke-5 segmen pasar yang dituju tentunya para pemudik asli Semarang yang belum memiliki rumah. Namun tidak menutup kemungkinan juga pemudik dari luar kita.
“Dua tahun tidak mudik karena pandemi, tentunya ada keinginan untuk mudik dan membeli rumah. Untuk itu di moment lebaran ini pengembang akan melakukan branding produk-produk terbarunya,” tandas Dibya.(aln)