SEMARANG – PT Semarang Autocomp Manufacturing Indonesia (SAMI) merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) Jepang yang bergerak dibidang industri komponen otomotif dan produksi sistem Distribusi elektrik atau bisa disebut wiring harness. Memperhatikan keselamatan kerja karyawannya, perusahaan ini mengundang langsung Safety Riding Instructor dari Astra Motor Jawa Tengah untuk memaparkan materi training keselamatan berkendara di ruang meeting PT SAMI Semarang pada 16 Oktober 2023.
PT SAMI menjadwalkan kurang lebih 3.000 karyawannya secara bergiliran untuk mengikuti training safety riding yang diselenggarakan 1 – 2 kali dalam sebulan dimana setiap training akan diikuti sebanyak 30 karyawan yang memenuhi klasifikasi.
Klasifikasi peserta yang akan diikutkan training safety riding meliputi:
1. Pengguna sepeda motor aktif untuk mobilisasi bekerja (dr rumah menuju tempat kerja)
2. Karyawan dengan jarak tempuh yang dikategorikan jauh dari tempat bekerja
3. Karyawan yang melintasi area area ramai / padat lalu lintas
4. Karyawan yang melintasi area area pembangunan jalan
5. Karyawan yang melintasi area area black spot
Langkah apik diambil PT SAMI bertujuan untuk menekan angka kecelakaan karyawan dengan target zero accident. Tujuannya diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan karyawan terhadap perusahaan dan bukti konkrit perusahaan peduli terhadap keselamatan karyawannya.
“Training ini lebih memberikan pengetahuan kesadaran pentingnya keselamatan dan kemampuan memprediksi bahaya yang mungkin terjadi, ketrampilan pengereman, menikung, keseimbangan dipelajari dulu oleh peserta training, sehingga ketika berada dijalan akan lebih siap dan aman,” ucap Alfian yang menjadi Safety Riding Instructor dari Astra Motor Jateng.
Seluruh peserta training diberikan contoh kasus – kasus dijalan raya melalui video dan gambar, kemudian peserta dilatih agar mampu memahami kondisi, mampu melihat potensi bahaya hingga tepat memberikan tindakan pencegahan atau mampu menghindari dari potensi kecelakaan yang bakal terjadi. Kemampuan ini sangat penting agar para peserta training nantinya memiliki budaya kebiasaan mengenali bahaya atau potensi kecelakaan dari awal, sehingga tidak terjebak dalam situasi hampir atau terlibat kecelakaan.
Dengan kerjasama dibidang budaya keselamatan ini bisa menambah kesadaran karyawan terhadap keselamatan berkendara, mempelajari tentang ketrampilan berkendara tidak hanya sekedar bisa tapi juga memiliki dasar yang benar agar menjadi mahir dan mempelajari cara kemampuan menduga potensi bahaya yang dimana hal itu adalah langkah awal untuk kita selalu #Cari_Aman saat naik motor.(aln)