BREBES – Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero), Edi Srimulyanti lakukan kunjungan dan inspeksi pada 7 titik Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) (29/3), titik lokasi tersebut merupakan SPKLU eksisting serta SPKLU yang masih dalam progres pembangunan. Hal ini sejalan dengan program masif yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) di Ramadan kali ini yaitu penambahan 40 unit Electric Vehicle/ (EV) Charger untuk wilayah Jateng dan DIY.
Total sebanyak 98 unit EV Charger pada 56 titik lokasi SPKLU di Jawa Tengah dan DIY sudah mulai operasi melayani masyakarat pada momentum mudik dan arus balik lebaran tahun ini.
Edi menyampaikan pihaknya siap mendukung percepatan pembangunan ekosistem kendaraan listrik dengan mengupayakan ketersediaan SPKLU untuk seluruh Rest Area di Tol. Langkah ini sesuai dengan penugasan yang diberikan pemerintah agar para pengemudi kendaraan listrik tidak perlu merasa khawatir lagi.
“Harapan kami masyarakat yang menggunakan kendaraan listrik merasa aman dan nyaman tanpa takut kehabisan baterai, sehingga mendorong pengguna EV makin banyak lagi. Kami akan menambah lagi jumlah SPKLU total 2000 se-Indonesia, baik yang ground mounted / tertanam di tanah maupun yang terpasang di tiang-tiang listrik , tentunya akan kami pasang di lokasi yang mudah diakses,” ungkapnya.
Per Sabtu (30/3) progres pembangunan dan instalasi 40 SPKLU baru tersebut telah selesai 100%. Seluruh pengguna EV dapat langsung mengakses titik charging tersebut langsung dari aplikasi PLN Mobile.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, Mochamad Soffin Hadi mengungkapkan bahwa langkah ini merupakan batu loncatan luar biasa dari PLN untuk mendukung program Net Zero Emission (NZE) yang dicanangkan pemerintah.
“Jumlah pengguna kendaraan listrik makin bertambah tiap tahunnya, termasuk yang dipakai oleh pelanggan mudik lebaran. Pada puncak arus mudik tahun lalu sebanyak 24 unit SPKLU yang tersebar di 22 lokasi Jateng DIY kami standbykan, tahun ini kami tambah jauh lebih banyak lagi dengan total 98 unit,” tuturnya.
Soffin berharap dengan penambahan ini tidak terjadi antrian charging yang panjang, karena di setiap titik rest area terdapat SPKLU. Pihaknya juga telah melakukan mitigasi titik kepadatan antrian seperti rest area 379A Batang.
“Beberapa pengendara dari Jakarta yang berangkat dengan baterai 100% dan tidak melalukan charging, kebanyakan di Batang sudah kehabisan daya. Maka titik ini kami perkuat agar tidak terjadi antrian panjang, titik-titik seperti ini kami mitigasi dengan serius,” jelasnya.
Bahkan pihaknya juga menyiapkan unit “SPKLU Mobile” yang bisa mendatangi pengguna EV yang kehabisan daya di tengah perjalanan sebelum sampai di rest area/ titik charging, layanan ini kami integrasikan dengan hotline tol. Seperti tahun sebelumnya keberadaan SPKLU Mobile ini sangat bermanfaat, pemudik lebih merasa aman dan nyaman dalam berkendara tanpa takut kehabisan daya di tengah jalan.(aln)