SEMARANG- Ratusan warga Semarang dan sekitarnya berkumpul di SMK Theresiana, Jl. Gajahmada 91, Semarang pada Minggu (27/10/2024) pagi. Mereka nampak datang menghadiri Pasar Pangan Rotary 2024, dimana masyarakat bisa melihat-lihat, bahkan mencicipi kreasi pangan lokal, serta inovasi pangan dari beberapa universitas di Kota Semarang dan sekitarnya.
Masyarakat juga mendapatkan kesempatan untuk menebus sembako murah, berbelanja barang bekas layak pakai, serta berpartisipasi dalam Ngobrol Seru tentang Perjalanan Pangan Sehat.
Pasar Pangan Rotary 2024 ini diinisiasi oleh Rotary Clubs of Semarang Bimasena, Semarang Bojong, dan Semarang Arjuna untuk memperingati Hari Pangan Sedunia, pada 16 Oktober 2024. Selain itu juga dalam upaya membangun gerakan sosial swadaya pangan dan kesadaran mengkonsumsi pangan sehat.
Bersama dengan komunitas/instansi kolaborator, Pasar Sehati Semarang, Svarna Loka, PATPI dan SMK Theresiana, 3 klub Rotary di Semarang ini ingin menciptakan sebuah titik temu bagi masyarakat, komunitas, pemangku kebijakan dan akademisi.
Ketua Panitia Pasar Pangan Rotary 2024, Linggayani Soentoro dari Rotary Club of Semarang Bimasena menyatakan harapannya, pangan sehat adalah hak setiap warga masyarakat.
“Titik temu ini perlu dihadirkan supaya bisa menjembatani isu pangan di masyarakat. Saya merasa miris, kasus diabetes meningkat tajam akhir-akhir ini, belum lagi isu tentang pencegahan stunting dan bagi-bagi makanan bergizi di sekolah-sekolah,” katanya.
Ditambahkan, pihaknya juga berkolaborasi dengan komunitas – komunitas, seperti Svarna Loka & Pasar Sehati, yang sudah sering menggagas kegiatan tentang isu pangan sehat.
“Masyarakat perlu paham bagaimana mitigasi & adaptasi tentang pangan sehat bisa dilakukan bersama dengan komunitas masyarakat, pemangku kebijakan dan para akademisi,” imbuhnya.
Di sekitar lapangan basket SMK Theresiana, terlihat pengunjung sedang mencicipi dan membeli produk pangan lokal yang menarik seperti: Gula Aren Nine dari Larisya Snack, Cemilan Growin dari Mijun, Bolu Labu dari Arqi Homemade, Kwaci Seed Cookies dari Bite Blissful, Ceriping Sehati dari Naturalia, Kedai Naura, Psikombucha, Lovita, Eatlery, Red Ginger Sparkling dari Kedai Takeone, ZEN Eco Store, dan Cataleya Kitchen.
Pengunjung juga menghampiri booth inovasi pangan untuk melihat dan berdiskusi langsung mengenai inovasi pangan dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Soegijapranata Catholic University, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, Universitas PGRI Semarang, Universitas Muhammadiyah Semarang, Akademi Kesejahteraan Sosial Ibu Kartini, Universitas Tujuh Belas Agustus Semarang, dan Universitas Semarang.
Di pelataran SMK Theresiana yang menghadap ke Jalan Gajahmada, terlihat pula warga yang sedang melihat-lihat pakaian dan barang bekas layak pakai yang terpajang di Pasar Barkas (barang bekas-red). Ternyata kegiatan thrifting ini sudah menjadi tren di banyak kota besar sebagai bentuk kesadaran akan bahaya dari pola hidup konsumerisme seperti fast fashion terhadap keberlangsungan hidup dan juga ketersediaan pangan sehat.
“Panitia membuka Pasar Barkas ini karena ingin menggugah kesadaran masyarakat, bahwa mereka bisa mengakses barang-barang lain dalam kondisi masih baik, seperti pakaian, buku, dan mainan anak, dengan harga yang lebih terjangkau, supaya dana mereka dapat dialokasikan untuk mengakses pangan sehat,” kata Sulistiani, Koordinator Pasar Barkas.
Warga Kelurahan Miroto dan sekitarnya juga mendapat kesempatan untuk membeli di Pasar Sembako Murah.
Lucia Indah, panitia Pasar Pangan Rotary menyebutkan, ada kurang lebih 200 paket yang berisi beras, gula, dan minyak goreng yang dapat dibeli lebih murah, seharga Rp. 35.000. Selain itu, hadir pula Pak Rahman, Pasar Rakyat Murah dan Aman supaya masyarakat dapat membeli bahan pangan seperti telur, daging & ikan juga sayur dan buah dengan harga yang lebih terjangkau.
“Panitia juga membagikan susu sapi dan sayur/buah secara gratis untuk masyarakat,” tukasnya.
Sesi “Ngobrol Seru tentang Perjalanan Pangan Sehat” yang dilanjutkan dengan 4 sesi paralel, dihadiri oleh Prof. Dr. Ir. Y. Budi Widianarko, M.Sc., Guru Besar di Soegijapranata Catholic University, Aniya Widiyani, S.TP., dari Dinas Ketahanan Pangan dan Drs. Hernowo Budi Luhur, SH, M.Si, dari Dinas Pertanian yang dipandu oleh Inneke Hantoro S.TP., M.Sc., Ph.D Cand. sebagai moderator dari FTP SCU, Semarang.
“Ini adalah sebuah ruang diskusi yang baik sekali, di mana pegiat komunitas dan akademisi duduk bersama masyarakat untuk berdiskusi tentang isu pangan sehat,” kata Agustina Saptaning Rahayu, salah satu peserta sesi edukasi dari SMK Theresiana.
Lili Santoso, dari Rotary Club of Semarang Bojong juga menambahkan, sesi edukasi ini bertujuan membagikan pengetahuan dan memperluas perspektif masyarakat tentang berbagai macam isu pangan seperti dampak pangan terhadap kesehatan seperti stunting dan diabetes, cara swadaya pangan dari rumah dengan metode urban planting, dan ancaman krisis pangan.
“Dengan kehadiran pegiat komunitas, pemangku kebijakan dan para akademisi ini, diharapkan dapat memantik diskusi dan menciptakan sinergi yang baik dengan masyarakat. Demarang hebat, warganya harus paham pangan sehat,” tandasnya.(aln)