SEMARANG- Seorang satpam PT Sido Muncul, Andrias Apriyadi (48), menjadi perhatian publik setelah kisah inspiratifnya tersebar. Ia tergerak menunjukkan rasa syukur atas keberhasilan anaknya lolos seleksi TNI Angkatan Laut, dengan cara yang tidak biasa, yakni berlari sejauh 144 kilometer dari tempat kerjanya di Pabrik Sido Muncul Bergas, Kabupaten Semarang, menuju ke kampung halamannya di Jepara.
Andrias memulai lari pada Jumat (30/6/2025) dini hari dari tempat kerjanya di pabrik Sido Muncul, kemudian menginap satu malam di Semarang, dan melanjutkan perjalanan ke Jepara hingga tiba di rumah pada Minggu (1/6/2025) sore. Aksinya dilakukan untuk menepati janjinya dan meluapkan kegembiraannya secara sederhana namun bermakna, sekaligus membuktikan jika usia bukan halangan untuk menempuh jarak ekstrem demi sebuah cita rasa syukur.
Aksi Andreas Apriyadi pun sampai ke telinga Direktur Sido Muncul, Dr. (H.C.) Irwan Hidayat, yang langsung memberikannya hadiah berupa uang tunai senilai Rp10 juta dan 5 ekor kambing.
“Dipilih kambing sebagai hadiah bermula saat saya menonton video di YouTube tentang seorang tokoh inspiratif dari Jawa Barat, KDM, yang dikenal karena membagikan kambing kepada masyarakat yang membutuhkan,” kata Irwan Hidayat.
Irwan Hidayat mengaku, sebelumnya ia juga telah memberikan hadiah serupa kepada anak dari tukang kebun Sido Muncul yang mengalami kecelakaan hingga kehilangan tangan. Ia berpikir beternak kambing bisa menjadi jalan hidup baru bagi keluarga tersebut.
“Semoga hadiah dari saya untuk Pak Andrias ini bisa bermanfaat bagi keluarganya,” tegasnya.
Andrias mengaku, motivasinya melakukan lari hingga 144 kilometer ini karena sang anak, yang telah lima kali mendaftar TNI AL, akhirnya lolos tanpa dipungut biaya sepeser pun. Ia merasa tidak punya apa-apa untuk diberikan selain rasa syukur dan tubuh yang sehat, sehingga memilih untuk berlari sebagai bentuk persembahan atas pencapaian putranya.
“Saya sangat berterima kasih kepada Sido Muncul, yang selama ini memberikan bantuan kesehatan dan asuransi kepada keluarganya. Dukungan tersebut sangat membantu memenuhi berbagai syarat administrasi dan kesehatan selama proses seleksi militer anaknya,” tukasnya.
Selama lebih dari 15 tahun bekerja di perusahaan tersebut sebagai Satpam, Andrias dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan pekerja keras. Ia berharap kisahnya bisa memotivasi orang lain untuk terus berbuat baik dan bersyukur dalam bentuk yang sederhana namun berdampak.
Andrias tinggal bersama keluarganya di Desa Ujungwatu, Donorejo, Kabupaten Jepara. Ia memiliki dua anak laki-laki, dan putra keduanya kini sedang berjuang mengikuti jejak sang kakak dalam menggapai cita-cita.
Meski berasal dari keluarga sederhana, Andrias ingin membuktikan bahwa kejujuran dan kerja keras bisa mengantar anak-anaknya mencapai masa depan yang cerah.
Kisah Andrias menjadi bukti nyata bahwa rasa syukur bisa diekspresikan dengan cara-cara inspiratif. Mulai dari membantu sesama hingga menempuh perjalanan jauh dengan penuh tekad, semuanya lahir dari hati yang tulus. Ia berharap, kisah ini menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tidak pernah lelah berbuat baik.(aln)
