SEMARANG – Politeknik Pekerjaan Umum (PUtech) kembali menggelar Sidang Senat Terbuka Wisuda Ke-4. Sebanyak 191 mahasiswa resmi dikukuhkan sebagai Ahli Madya Teknik di Auditorium Soejono Sosrodarsono, Kampus 2 PUtech Semarang, Sabtu (20/9/2025).
Wisuda kali ini meluluskan mahasiswa dari tiga program studi. Masing-masing adalah Teknologi Konstruksi Bangunan Air, Teknologi Konstruksi Jalan dan Jembatan, serta Teknologi Konstruksi Bangunan Gedung.
Acara turut dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dody Hanggodo; Wakil Menteri PUPR, Diana Kusumastuti; serta Kepala BPSDM Kementerian PU, Apri Artoto. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan penuh terhadap peran vokasi di bidang pembangunan infrastruktur.
“AI hanya alat bantu, yang terpenting adalah manusianya. Lulusan harus terus belajar, membaca, dan meningkatkan keterampilan agar mampu bersinergi dengan teknologi,” ujar Dody.
Menteri PUPR menegaskan, tantangan pembangunan infrastruktur akan semakin besar setiap tahunnya. Karena itu, generasi muda di bidang pekerjaan umum dituntut memiliki semangat juang tinggi untuk membangun Indonesia di seluruh pelosok nusantara.
“Kuncinya adalah upgrade, upgrade, dan upgrade diri. Insyaallah lulusan ke depan semakin bagus karena kebutuhan pembangunan semakin kompleks dan mendesak,” tambahnya.
Selain itu, Dody juga mendorong PUtech untuk terus berkembang menjadi World Class Vocational Education. Kampus vokasi ini diharapkan dapat menjadi living laboratory pembangunan infrastruktur Indonesia.
Sementara itu, Kepala BPSDM Kementerian PU, Apri Artoto, menilai PUtech memiliki keunikan dari program studi yang langsung menjawab kebutuhan di lapangan. Mahasiswa bahkan mendapat kesempatan magang di proyek strategis nasional sebelum lulus.
“Tujuannya agar lulusan siap pakai, tangguh, dan gesit, sehingga tidak terkejut saat bekerja di lapangan,” ujarnya.
Direktur PUtech, Brawijaya, menyampaikan rasa bangga sekaligus doa restu kepada para lulusan. Ia menjelaskan bahwa mahasiswa telah dibekali kurikulum berbasis Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan KKNI level 5, serta berbagai pelatihan dan sertifikasi kompetensi.
“Berdasarkan penelusuran tahun lalu, minimal 52 persen lulusan terserap dalam tiga bulan, dan rata-rata 90 persen sudah bekerja dalam enam bulan,” jelasnya.
Dalam momentum wisuda ini, PUtech juga menandatangani kerja sama pengembangan SDM dan kelembagaan. Mitra yang terlibat antara lain Sekolah Vokasi UGM, Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi UNNES, IAMKRI, serta Center for Young Scientist (CYS).
Selain itu, PUtech meraih sertifikasi ISO 21001:2018 untuk standar manajemen operasional pendidikan. Sertifikasi ini melengkapi ISO 17025:2017 yang sebelumnya diperoleh untuk laboratorium.
Dengan capaian tersebut, PUtech menegaskan posisinya sebagai kampus vokasi berbasis Smart and Green Campus. Kampus ini berkomitmen menghadirkan tata kelola unggul, mutu akademik kuat, serta layanan pendidikan berstandar internasional.(aln)
