​
SEMARANG- Peralihan managemen pengelolaan mobil Mazda dari Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Mazda Motor Indonesia ke Eurokars Group sempat mengganggu penjualan di Semarang. Bahkan, sejak Oktober hingga kini penjualan produk Mazda menurun hingga 30%.
Branch Manager Mazda Semarang, Basuki Wibowo mengatakan, sebelumnya rata-rata penjualan Mazda di Semarang berkisar 50 unit/bulan. Sejak adanya peralihan tersebut, penjualan tidak lebih dari 40 unit/bulan.
“Khusus di Semarang adanya peralihan sempat menurunkan penjualan sampai 30% sejak Oktober 2016,” katanya.
Menurutnya, dengan adanya fenomena tersebut, kini Mazda terus berupaya meyakinkan konsumen agar tidak ragu membeli produk Mazda. Salah satu yang dilakukan adalah dengan mengeluarkan produk-produk baru.
“Bulan Februari mendatang, Mazda akan mengeluarkan empat varian baru yaitu Mazda 3, Mazda 5, MX5, dan CX3. Bahkan saat ini, barangnya produk tersebut sudah masuk Indonesia,” ungkapnya.
Dijelaskan, khusus di Australia dan Singapura, Mazda 3 ini telah menjadi salah satu mobil terlaris. Maka, dengan kehadiran produk baru tersebut, Mazda pun makin optimistis produknya akan tetap menjadi pilihan utama di Indonesia dan menempati rangking yang baik.
“Target penjualan Mazda nanti setidaknya bisa meraih posisi pasar 5 besar dari seluruh pasar mobil di Indonesia,” jelasnya.
Untuk produk Mazda yang dipasarkan di Indonesia, lanjutnya, mayoritas masih mengusung konsep mobil keluarga. Dalam hal ini segmen yang dibidik adalah anak muda, generasi muda, dan eksekutif muda.
“Target kami yaitu mendongkrak market share nasional dari 1% menjadi posisi 5 besar pasar mobil nasional. Lami menyasar ke semua kelas mulai dari MPV, SUV, hingga hatchback,” tandasnya.(aln)