​
SEMARANG- Komoditas cabai rawit kembali memberikan pengaruh yang signifikan terhadap lonjakan inflasi di Jawa Tengah. BPS Jawa Tengah mencatat, selama Januari 2017 terjadi inflasi sebesar 1,16%, salah satunya akibat kenaikan harga cabai.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, Margo Yuwono mengatakan, inflasi Jateng di bulan Januari lebih tinggi bila dibandingkan dengan bulan Desember 2016, yang hanya 0,21%. Inflasi tertinggi di Jawa Tengah terjadi di Kabupaten Cilacap sebesar 1,60%, diikuti Kudus sebesar 1,36%, Kota Surakarta sebesar 1,16%, Kota Semarang 1,11%, Purwokerto sebesar 1,05%, dan Kota Tegal terendah 0,98%.
“Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi adalah biaya perpanjangan STNK, tarif listrik, cabai rawit, dan bahan bakar minyak (BBM),” katanya.
Menurutnya, kenaikan biaya administrasi perpanjangan STNK memberikan andil sebesar 0,33% dan tarif listrik menyumbang sebesar 0,178%. Begitu pula pencabutan subsidi listrik di kelas tertentu, membuat rumah tangga mengeluarkan biaya bulanan yang lebih banyak lagi.
“Kebijakan pemerintah, khususnya pencabutan subsidi listrik dan kenaikan harga BBM, turut menjadi pemicu terjadinya inflasi,” ungkapnya.
Dijelaskan, khusus andil cabai rawit terhadap inflasi Jawa Tengah pada bulan Januari mencapai 0,131%. Meski tidak terlalu tinggi, namun komoditas cabai rawit dibutuhkan semua orang.
“Ada beberapa komoditas juga yang berhasil meredam laju inflasi, seperti ayam ras, cabai merah dan tomat sayur,” jelasnya.
Sementara itu, secara nasional terjadi inflasi sebesar 0,97%, dengan penyumbang terbesar adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,66%.(aln)