*Penerapan Subsidi Listrik
SEMARANG- Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) hingga saat ini telah menerima 1.000 pengaduan dari pelanggan PLN. Aduan tersebut terkait penerapan subsidi listrik tepat sasaran.
Koordinator Program Kemitraan TNP2K, Regi Wahono mengatakan, dari jumlah aduan yang masuk, masyarakat banyak mengeluhkan adanya pencabutan subsidi listrik yang berakibat melonjaknya tagihan listrik. Selaib itu, pelanggan juga mengeluhkan lantaran tidak masuk dalam daftar penerima subsidi listrik.
“Semua pengaduan kami catat dan dilanjutkan proses sesuai prosedur,” kata Regi, usai mengisi FGD Subsidi Listrik Tepat Sasaran, yang diselenggarakan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY di Hotel Grasia Semarang.
Sesuai prosedur, lanjutnya, pengaduan yang masuk selanjutnya di cek di posko pusat data. Jika pada posko pusat data benar-benar tidak ditemukan data yang dimaksud, maka akan dirujuk ke Kementerian Sosial.
“Dalam hal ini Kementerian Sosial akan melakukan proses verifikasi untuk selanjutnya dirujuk lagi di Kabupaten/Kota untuk dilakukan pengecekan di lapangan,” ujarnya.
Menurutnya, dari Kabupaten/Kota jika memang sudah benar, data itu akan dikirim lagi ke Kementerian Sosial. Kementerian Sosial ini nanti akan memproses, untuk ‘updating’ data.
“Updating data dilakukan setiap enam bulan sekali, baru kemudian data dapat berubah. Selanjutnya, perubahan data tersebut diberitahukan lagi kepada pemilik program yaitu Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (DJK),” ungkapnya.
Ditambahkan, DJK nantinya akan memberitahukan lagi ke PLN. Pasalnya, PLN hanya sebagai operator, bukan pemilik kebijakan.
“Dari total pengaduan yang masuk tersebut, 75 di antaranya merupakan pelanggan di Jawa Tengah, dimana 40 di antaranya sudah langsung diproses oleh PLN, dan sisanya sedang diproses di TNP2K,” imbuhnya.
Regi mengaku, variabel pada proses ini lebih banyak. Kalau ketemu di data terpadu akan dirujuk TNP2K ke Kementerian ESDM.
“Dari Kementerian ESDM memerintahkan PLN verifikasi di lapangan. Kalau memang tidak ada, dari Kementerian ESDM mengirim surat ke Kementerian Sosial untuk melakukan verifikasi lebih lanjut proses ‘updating’ data,” terangnya.
Sementara itu, saat ini penerima subsidi listrik tepat sasaran dari pelanggan PLN 900 KV berjumlah 548.000 pelanggan. Sebelum diterapkannya kebijakan subsidi listrik tepat sasaran, jumlah pelanggan subsidi listrik daya 900 VA mencapai 3,3 juta pelanggan.
“Angka tersebut masih mungkin bertambah mengingat adanya proses pengaduan dari pelanggan,” tandasnya.(aln)