SEMARANG- DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah pada tahun ini menargetkan pembangunan 10.000 unit rumah. Jumlah tersebut optimis dapat tercapai seiring tingginya kebutuhan perumahan di Jateng.
Ketua DPD REI Jateng, MR. Prijanto mengatakan, pada tahun 2016 lalu, target REI juga 10.000 unit rumah. Sedangkan realisasinya hingga akhir tahun bisa tercapai 11.350 unit rumah.
“Oleh karena itu, kami optimistis target tahun ini juga akan tercapai,” katanya.
Menurutnya, kondisi ekonomi pada tahun ini diprediksi lebih baik dibandingkan tahun lalu. Terlebih lagi pada tahun ini pemerintah telah menyediakan anggaran sebesar Rp17 triliun untuk pembangunan rumah sederhana program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) di seluruh Indonesia.
“Harapannya anggaran ini mampu membantu mengurangi angka ‘backlog’ Jateng, dimana angka ‘backlog’ terakhir di Jawa Tengah pada tahun 2014 lalu mencapai 1,4 juta unit,” ungkapnya.
Terkait realisasi pembangunan rumah sederhana di Jawa Tengah ini, Prijanto mengaku, pada tahun 2016 realisasi pembangunan mencapai 7.500 unit rumah sederhana. Sedangkan pada 2017 target REI bisa membangun rumah sederhana hingga 8.000 unit.
“Jadi, dari target 10.000 unit rumah di tahun ini, 8.000 unit diantaranya itu rumah sederhana. Kami pun optimis mengingat anggaran dari pemerintah lebih longgar,” ujarnya.
Di sisi lain, pihaknya berharap agar pemerintah mendata ulang data ‘backlog’ rumah di Jawa Tengah sehingga bisa menjadi pegangan bagi para pengembang saat membangun rumah.
Sementara itu, terkait dengan anggaran untuk pembangunan rumah sederhana, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono di Semarang, Jumat (24/2) mengaku, anggaran yang disediakan pemerintah terus meningkat setiap tahunnya. Jika pada tahun 2014 biaya untuk program FLPP secara nasional sebesar Rp4 triliun, untuk tahun 2015 naik menjadi Rp9 triliun, di tahun 2016 naik lagi menjadi Rp12 triliun, dan 2017 sebanyak Rp17 triliun.
Dari sisi realisasi pembangunan di seluruh Indonesia, dia mengatakan untuk tahun 2015 mampu terealisasi 700.000 unit rumah sederhana untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan di tahun 2016 naik menjadi lebih dari 800.000 unit rumah sederhana.
“Mudah-mudahan di tahun ini tembus hingga satu juta rumah, memang anggaran ini kami tingkatkan dalam rangka mendukung terealisasinya program satu juta rumah,” tandasnya.(aln)