SEMARANG- PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah XI Semarang menargetkan Out Standing Loan (OSL) di tahun ini mencapai Rp3,97 triliun. Jumlah tersebut naik 16,45% dari pencapaian tahun 2016 lalu sebesar Rp3,41 Triliun.
Pemimpin Wilayah XI PT Pegadaian (Persero), Mulyono mengatakan, target sebesar itu untuk seluruh produk Pegadaian. Adapun selama ini, kontribusi terbesar masih disumbang dari produk gadai konvensional yang mencapai sekitar 80%-an, dan sisanya dari produk mikro dan mulia.
“Sepanjang tahun 2016 lalu, 81,88% kontribusi kinerja Pegadaian disumbang dari produk gadai konvensional, sedangkan sisanya merupakan produk mikro dan angsuran emas mulia,” katanya.
Menurutnya, realisasi kinerja Pegadaian pada tahun 2016 tercatat melampaui RKAP yang dipatok sebesar Rp3,37 Triliun. Adapun omzet penyaluran kreditnya tercapai Rp11,21 Triliun.
“Selain OSL, pertumbuhan yang cukup signifikan juga tercatat pada sektor pendapatan usaha sebesar Rp923,83 miliar, atau naik 12,2% dari tahun 2015 sebesar Rp823,22 miliar,” ungkapnya.
Di lain sisi, pendapatan usaha tahun ini dipatok tumbuh 13,6% menjadi Rp1,049 Triliun. Sedangkan jumlah nasavah naik 13,9%Â Â dari 810.242 nasabah menjadi 922.813 nasabah.
“Untuk tahun ini kami targetkan bisa merangkul lebih dari  1,2 juta nasabah,” ujarnya.
Mulyono menambahkan, potensi di Jateng-DIY masih sangat besar.  Bahkan, tahun lalu pertumbuhan kinerja tertinggi ada di area Purwokerto, dengan pertumbuhan sebesar 18,60%.
“Upaya lain yang tidak kalah penting yakni memberikan edukasi  kepada masyarakat mengenai inovasi produk-produk baru Pegadaian,” imbuhnya.
Dijelaskan, selama ini Pegadaian identik dengan kebutuhan konsumsi. Padahal, nyatanya tidak.
“Sebagian besar pemanfaatan dana justru untuk memenuhi kebutuhan produktif. Hal ini dapat dilihat dari  angka NPL yang rendah dan tingkat  pengembalian pinjaman yang  tergolong baik,” pungkasnya.(aln)