*Agar Subsidi Tepat Sasaran
– PENDATAAN – Manager Komunikasi Hukum dan Administrasi PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY, Audi Damal, saat menyampaikan kegiatan pencocokkan data pelanggan 900 KVA, Selasa (19/1) kemarin. Foto : alin
SEMARANG- PT PLN (Persero) mulai menyisir pelanggan berdaya 900 KVA yang masuk kategori miskin dan rawan miskin. Hal ini agar subsidi listrik yang diberikan pemerintah bias tepat sasaran.
Data pelanggan yang akan disurvei sesuai dengan data yang dikeluarkan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Data ini sudah diserahkan oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan kepada PLN.
Tercatat secara nasional pelanggan yang masuk kategori miskin dan rentan miskin sebanyak 4,1 juta. Dari jumlah tersebut sebanyak 564.619 pelanggan berada di wilayah Jawa Tengah.
“Mulai Senin (18/1) kemarin kita sudah menerjunkan tim untuk mencocokkan ID pelanggan dan NIK sesuai dengan data yang masuk miskin dan rentan miskin itu,” ujar Manager Komunikasi Hukum dan Administrasi PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY, Audi Damal, Selasa (19/1) kemarin.
Ia mengutarakan, untuk pelanggan 900 KVA di Jawa Tengah dan DIY berdasarkan data PLN ada sekitar 3 juta pelanggan.
“Kalau dilihat data tadi kan yang masuk hanya 564.619, sementara data kita 3 juta. Makanya kita akan cocokkan di lapangan. Yang pasti pendataan ini untuk memastikan bahwa rumah tangga penerima subsidi benar-benar yang berhak,” terangnya.
Menurutnya, kegiatan survei untuk mencocokkan pelanggan miskin dan rentan miskin itu dilakukan hingga Maret mendatang. Saat ini petugas survei masih memberdayakan petugas dari PLN sendiri.
“Nanti kita evaluasi, kan ada yang harus dicapai tiap bulannya dalam survei. Yang jelas Maret harus sudah selesai semua. Kalau nantinya petugas kita dirasa kurang, mungkin bisa memakai tenaga dari pihak luar PLN,” jelasnya.
Diketahui, saat ini pemerintah berupaya menerapkan pemberian subsidi listrik tepat sasaran. Dimana subsidi hanya diberikan kepada rumah tangga miskin dan rentan miskin. Untuk itu pemerintah penugaskan PLN untuk memastikan data pelanggan rumah tangga dengan daya 900 KVA benar-benar berhak subsidi sesuai data yang telah ditetapkan. (aln)