BATIK- Sejumlah pengusaha batik asal Jawa Tengah turut serta dalam kegiatan Festival Batik, Tenun dan Craft, yang digelar Disperindag Kota Semarang, mulai Selasa (26/1), di Java Mall Semarang. Foto : alin
SEMARANG- Produksi batik dari Jawa Tengah, khususnya batik Semarang, memiliki keunikan tersendiri. Keunikan tersebut merupakan nilai tambah untuk mendongkrak daya saing batik di tengah era pasar bebas ASEAN.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Semarang, Nurjanah menuturkan, keunikan produk lokal tersebut tidak hanya dapat ditemui di produk batik tetapi juga di beberapa produk lokal lain, seperti tenun, craft, dan kuliner. Oleh karena itu, pelaksanaan MEA ini menjadi peluang dan tantangan bagi kita semua.
“Pada dasarnya Pemerintah akan melakukan seluruh upaya agar Indonesia bisa menjadi pemenang MEA,” katanya, disela Pembukaan Pameran Batik, Tenun dan Craft, di Java Mall Semarang, Selasa (26/1).
Untuk menjadi pemenang, lanjutnya, pihaknya berharap para pengrajin terus meningkatkan kreativitas dan kualitas, sehingga konsumen tidak akan menjadi bosan. Selain itu, para pengrajin diharapkan aktif melakukan promosi baik secara nasional maupun internasional, baik promosi secara langsung maupun melalui “online” atau melalui jaringan internet.
“Sekarang ini semakin banyak masyarakat lokal maupun asing yang menggunakan media sosial untuk melakukan segala aktivitas. Kondisi seperti ini bisa dimanfaatkan oleh para pengrajin untuk mempromosikan produk mereka,” terangnya.
Menurutnya, di sisi lain, pihaknya juga berharap agar konsumen semakin mencintai produksi dalam negeri. Diharapkan pula, mereka tidak enggan untuk menggunakan produk buatan Indonesia.
“Dengan mencintai dan menggunakan produk dalam negeri, industri lokal dapat terus hidup dan semakin kuat,” ungkapnya.
Sementara, melalui pameran yang diikuti oleh 72 peserta dan diselenggarakan dari 26 Januari-1 Februari, diharapkan mampu mempopulerkan produk batik Semarang dan beberapa kota lain di Jateng.(aln)