SEMARANG- Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Tengah menyatakan, kinerja ekonomi Indonesia di tahun ini harus dipertahankan. Langkah tersebut perlu diupayakan agar kondisi ekonomi tetap stabil.
“Khususnya dari sisi nilai tukar harus dipertahankan. Kalau kondisi masih seperti ini, maka ke depan ekonomi akan cenderung stabil bahkan sedikit mengalami penguatan,” kata. Iskandar Simorangkir, Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Tengah, kemarin.
Menurutnya, saat ini aliran modal yang masuk ke Indonesia cukup meningkat. Berdasarkan data BI, ada peningkatan sebesar 0,28 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dari triwulan III menjadi 9,52 miliar dolar AS di triwulan IV.
“Dengan meningkatnya aliran modal yang masuk ke Indonesia, maka neraca pembayaran akan semakin baik sehingga terjadi surplus,” ungkapnya.
Meski demikian, lanjutnya, untuk mempertahankan kinerja ekonomi bukan hal yang mudah dilakukan, mengingat dari sisi ekspor masih relatif rendah. Sisi ekspor ini masih relatif rendah karena ‘demand’ atau permintaan dari negara asing juga rendah.
“Hal itu tersebut tidak lepas dari kondisi ekonomi dunia yang diperkirakan belum akan membaik dalam waktu dekat ini,” jelasnya.
Iskandar memprediksi, pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan lebih rendah dari proyeksi semula. Pihaknya melihat untuk perbaikan ekonomi Amerika Serikat ini masih tertahan, sedangkan ekonomi Tiongkok masih terus melambat.
“Di bagian lain, pertumbuhan ekonomi Eropa juga masih rendah,” ujarnya.
Bahkan, IMF sendiri sebelumnya telah mengevaluasi prediksi mereka terkait pertumbuhan ekonomi dunia. Jika pada bulan Oktober tahun 2015 IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2016 di kisaran 3,6%, pada prediksi bulan Januari 2016 turun menjadi 3,4%.
“Akibat dari ekonomi global ini berisiko untuk terus melemah. Salah satunya untuk ekonomi Eropa, saya salah satu orang yang tidak yakin kondisi ekonomi Eropa akan membaik dalam waktu dekat,” tegasnya.(aln)