SEMARANG- Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dinilai mampu mengentaskan kemiskinan di Jawa Tengah. Hal tersebut terlihat dari sejarah ekonomi nasional di tahun 1990-an, dimana UMKM justruĀ mampu menggerakkan sektor ekonomi.
Demikian dikatakan anggota Komisi B DPRD Jateng, Riyono, kemarin. Menurutnya, dari data Pemerintah Provinsi Jateng yang diterima pada tahun 2015, sektor UMKM mampu menyerap sekitar 500.000 tenaga kerja.
“Ini adalah harapan bahwa yang mampu menggerakkan ekonomi negara kita adalah sektor UMKM. Dalam hal ini, bukan ekonomi yang selalu berbicara mengenai inflasi, kapital market, dan sebagainya. Tetapi adalah sektor UMKM, ekonomi yang ada di kanan kiri kita,” katanya.
Ditambahkan, keberadaan industri besar akan kalah kuat dari sektor UMKM, ketika menghadapi gejolak ekonomi. “Yang menggerakkan ekonomi riil ini bukan perbankan atau industri besar tetapi justru UMKM-UMKM ini, karena UMKM adalah basis kekuatan ekonomi rakyat,” imbuhnya.
Melihat realita tersebut, lanjutnya, upaya menggenjot pertumbuhan UMKM baru di Jawa Tengah perlu teruis dilakukan. Dengan terus munculnya UMKM baru, pengentasan kemiskinan dapat segera terwujud.
“Untuk program pengembangan UMKM ini dimulai dari usia muda, salah satunya dari level mahasiswa. Kami berharap agar para mahasiswa ini tidak ragu untuk berani mengajukan proposal rencana UMKM. Kalau memang baik, silahkan memberikan kontribusi kepada Jawa Tengah,” jelasnya.
Terkait pemberdayaan wirausaha baru ini, pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Koperasi dan UMKM. Jika ada pengajuan anggaran untuk rencana UMKM dan memenuhi syarat, bisa dibiayai oleh Dinas Koperasi dan UMKM Jateng.(aln)