SEMARANG– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki dua agenda besar di tahun 2016, dalam menggairahkan kegiatan ekonomi produktif. Agenda tersebut yakni berupa pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), ekonomi daerah, dan penguatan sektor ekonomi prioritas.Â
Selanjutnya, mendorong pemanfaatan sektor jasa keuangan untuk pembiayaan yang memerlukan sumber dana jangka panjang dan mendorong korporasi menjadi lokomotif perekonomian nasional
Deputi Direktur Manajemen Strategis, EPK, Dan Kemitraan Pemda OJK Kantor Regional 3 Jateng-DIY, Dedy Patria mengatakan, untuk mendukung akselerasi pembangunan ekonomi Daerah, OJK akan membentuk Tim Percepatan Keuangan Akses Daerah (TPKAD), peningkatan akses kuangan masyarakat melalui program laku pandai (Pemanfaatan Financial Technology). Selain itu, OJK juga tengah mengembangkan asuransi pertanian, untuk meningkatkan akses para petani ke sistem keuangan sehingga sektor pertanian nasional dapat terus tumbuh dan berkembang.
“Pembentukan Pokja Sektor Prioritas (peningkatan pembiayaan sektor energi, pertanian, perkebunan, kemaritiman, pariwisata dan industri kreatif) juga menjadi langkah strategis OJK,” katanya, kemarin.
Ditambahkan, untuk peningkatan sektor UMKM, OJK akan membentuk konsorsium pembiayaan industri berorientasi ekspor dan ekonomi kreatif serta UMKM. Langkah ini dalam rangka memberikan pembiayaan di sektor industri kreatif, beorientasi ekspor dan UMKM.Â
“Untuk menjalankan program tersebut, dibutuhkan penguatan peran Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebagai tindak lanjut transformasi BPD, agar lebih berperan dalam pembangunan daerah. Penerbitan Obligasi Daerah, untuk menyediaan sumber pendanaan pembangunan Infrastruktur di daerah,” imbuhnya.
Selain itu, lanjutnya, penyediaan papan UKM di bursa efek indonesia, untuk mendorong UKM Go Publik dalam mencari pendanaan pengembangan usahanya. Untuk itu, dibutuhkan kerjasama semua pihak, supaya program tersebut dapat berjalan dengan baik, dan mampu meningkatkan perekonomian di daerah.(aln)