SEMARANG- Perekonomi Jawa Tengah pada triwulan I/2016 tumbuh 5,1% (yoy), melambat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tumbuh 5,6%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha pertambangan dan penggalian sebesar 19,8%, dengan andil tertinggi disumbang oleh lapangan usaha industri pengolahan sebesar 1,3%.
“Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Pertambangan dan Penggalian sebesar 19,8% sebagai dampak dari telah beroperasinya secara full capacity lapangan migas,” kata Margo Yuwono, Kepala BPS Jateng, kemarin.
Dikatakannya, perekonomian Jawa Tengah jika diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I/2016 mencapai Rp 264,01 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 206,32 triliun. Jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya ekonomi Jawa Tengah triwulan I/2016 tumbuh sebesar 2,1%.
“Dari sisi produksi, pertumbuhan ini disebabkan oleh faktor musiman pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang tumbuh 22,4%. Sedangkan dari sisi Pengeluaran didorong oleh peningkatan komponen Ekspor yang tumbuh 11,8%,” ujarnya.
Menurutnya, lapangan Usaha dan Komponen tersebut juga memberi andil terbesar pada pertumbuhan q to q dengan andil masing-masing sebesar 2,5% dan 3,7 %. Sedangkan struktur ekonomi Jawa Tengah pada triwulan I/2016 didominasi oleh lapangan usaha industri pengolahan 34,9%, pertanian, kehutanan dan perikanan 15,0%, serta perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 13,4%.
“Sedangkan dari sisi pengeluaran masih didominasi oleh komponen pengeluaran rumah tangga 61,4%,” tandasnya.(aln)