*Ke Nigeria dan Filipina
SEMARANG- Perusahaan farmasi PT Phapros Tbk terus berupaya memperluas pasar ekspor produknya. Langkah tersebut ditempuh seiring kebutuhan obat di pasar global yang terus meningkat.
Direktur Produksi PT Phapros Tbk, Syamsul Huda mengatakan, saat ini ekspor produk obat Phapros baru dilakukan di Vietnam dan Kamboja. Selanjutnya, Phapros tengah menjajaki potensi pasar di Nigeria dan Filiphina.
“Rencananya dalam minggu ini, Dirut kami bersama dengan Menteri Perdagangan akan ke Nigeria untuk penandatanganan kerjasama ekspor obat-obatan ini. Potensi pasarnya di Nigeria masih sangat terbuka,” katanya, disela Bazar Ramadhan 2016, di Pabrik Phapros, Simongan Semarang, kemarin.
Menurutnya, ekspor ke Nigeria ditargetkan bisa dilakukan mulai awal tahun depan. Begitu pula dengan Filiphina, dimana kerjasama juga akan dilakukan segera Mungkin.
“Jenis produk yang diekspor nanti bermacam-macam, mulai dari obat resep dokter maupun obat-obatan yang dijual bebas,” ungkapnya.
Terkait ekspor, Syamsul berharap, langkah tersebut dapat memberikan kontribusi minimal Rp1 miliar bagi perusahaan. Jumlah tersebut masih dirasa sangat kecil dan akan terus diperbesar.
Ditambahkan, saat ini Phapros sudah mampu memproduksi 4-5 juta tablet obat per bulan. Sedikitnya ada 200 produk yang Phapros yang kini dilempar ke pasar, dan akan terus bertambah.
“Pada tahun ini, Phapros berencana menambah 8 produk baru yang akan segera dilaunching,” imbuhnya.
Menurutnya, sebagian besar produk Phapros saat ini masih menyasar segmen produk untuk resep dokter dengan kontribusi 70%. Sedangkan sisanya obat jenis OTC (Over The Counter-red) atau obat yang dijual bebas.
“Secara umum pada tahun ini kami menargetkan penjualan naik 14% dari tahun lalu, sehingga pendapatan diharapkan tumbuh dari Rp691,25 miliar menjadi Rp791,48 miliar,” ungkapnya.
Sementara, untuk mencapai target pendapatan Phapros terus mengebut rencana pembangunan pabrik baru di Karangjati, Kabupaten Semarang. Pabrik yang rencananya mulai dibangun di awal tahun 2017 ini memiliki kapasitas produksi hingga 2 kali lipat lebih dibandingkan pabrik saat ini di Simongan Semarang.(aln)