SEMARANG- Industri jamu dan farmasi PT Sido Muncul Tbk memperluas bisnisnya melalui usaha ‘cafe jamu’. Langkah ini sekaligus memberikan peluang usaha bagi masyarakat, dan membantu program pemerintah dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Direktur Utama PT Sido Muncul Tbk, J. Sofyan Hidayat mengatakan, usaha cafe jamu akan dimulai dari Kota Jakarta dan sekitarnya. Lantas, akan dikembangkan ke daerah lain, dengan target 20.000 pedagang di akhir tahun ini.
“Melalui pogram ini, kami berharap masyarakat bisa terlibat untuk ikut berwirausaha dan menciptakan UMKM baru, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran,” katanya, disela Peluncuran ‘Cafe Jamu’, di Koena Koeni Resto Semarang.
Menurutnya, saat ini UMKM masih menjadi penopang ekonomi nasional, dengan jumlah yang mencapai jutaan. Jika cafe jamu dapat berkembang dengan cepat di Indonesia, maka sudah dipastikan akan memberikan peluang pekerjaan bagi jutaan orang.
“Melalui cafe jamu ini diharapkan tingkat kesejahteraan masyarakat akan semakin meningkat,” ungkapnya.
Ditambahkan, bagi masyarakat yang berminat untuk membuka cafe jamu, caranya sangat mudah. Bahkan, dimana pun tempatnya bisa dilakukan.
“Syaratnya hanya bermodal Rp650 ribu untuk keperluan pembelian peralatan, seperti blander dan berbagai jenis jamu produk Sido Muncul di beberapa agen terdekat,” imbuhnya.
Adapun konsep cafe jamu, lanjut Sofyan, merupakan tempat penjualan jamu modern. Untuk produk yang disajikan pun tidak ada rasa pahitnya jamu.
“Untuk selera rasanya pasti enak dan sangat mudah dalam penyajiannya, sehingga memenuhi selera generasi muda yang kini lebih menyukai jamu dengan rasa enak,” ujarnya.
Sofyan menjelaskan, cafe jamu dapat dimiliki oleh masyarakat yang berniat, tidak hanya mereka yang memiliki kios atau warung. Namun, siapa pun bisa mendirikan cafe jamu melalui tempat apapun seperti teras, rumah, ruangan, bahkan juga bisa dijual melalui asongan maupun pedagang sepeda motor keliling.
“Sido Muncul juga telah menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk mendukung program dalam membuka peluang usaha dan menciptakan pekerjaan melalui pengembangan usaha jamu ini,” terangnya.
Sementara, dipilihnya BRI karena memiliki jaringan luas hingga pedesaan. BRI melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) siap memberikan pinjaman dengan maksimal Rp25 juta bagi masyarakat maupun pedagang yang ikut mengembangkan cafe jamu, melalui rekomendasi agen Sido Muncul terdekat.
“Usaha cafe jamu ini dijamin sangat menjanjikan. Setiap satu gelas jamu hanya membutuhkan modal pembelian satu bungkus jamu seharga Rp4.500, es batu, gelas plastik dan keperluan lain Rp1.000. Kemudian dapat dijual kepada konsumen satu gelas minimal Rp10 ribu, sehingga keuntungan diperoleh Rp5.500 per gelas,” papar Sofyan.
Selain itu, lanjut Sofyan, perusahaan menjamin kelancaran pasokan berbagai jamu hasil produk Sido Muncul ke semua agen atau warung, dan tidak melarang bagi pemilik cafe jamu menjual berbagai barang lainnya, termasuk barang kelontong. Kemitraan dalam cafe jamu ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan jamu kepada semua lapisan masyarakat, hingga pelosok pedesaan yang kini mulai banyak dirambah minuman impor.
“Berbagai produk yang akan dijual di cafe jamu antara lain Jamu Galian Putri, Kuku Bima Gingseng Instan, Kuku Bima Tribulus Instan, Pegel Linu, Sehat Lelaki dan lainnya,” pungkasnya.(aln)