SEMARANG- Kebijakan penurunan batasan uang muka kredit perumahan atau ‘Loan To Value’ (LTV) terbukti mampu mendongkrak penjualan rumah. DPD Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah sendiri telah membuktikan dari hasil transaksi REI Ekspo ke-7 yang digelar di Java Mall Semarang mulai -18 September 2016 yang cukup menggemberikan.
“Dari hasil pameran yang diselenggarakan pascapenerapan LTV ini ternyata transaksinya cukup menggembirakan,” kata Dibya K. Hidayat, Wakil Ketua DPD REI Jateng Bidang Humas, Promosi, dan Publikasi.
Menurutnya, REI Ekspo kali ini berhasil membukukan penjualan rumah sebanyak 72 unit. Dari jumlah tersebut didominasi rumah menengah 22 unit, dengan harga kisaran Rp350-700 juta.
“Untuk yang harganya di bawah Rp350 juta juga berjumlah 22 unit, sisanya di atas Rp750 juta,” ungkapnya.
Dijelaskan, secara makro memang kondisi ekonomi masih kurang baik. Meski demikian, sektor properti masih menjadi primadona bagi para investor.
“Kami optimistis sampai akhir tahun tren meningkat. Properti sampai sekarang akan selalu jadi primadona,” jelasnya.
Bahkan, lanjutnya, sektor properti akan menjadi investasi yang paling aman dan menguntungkan, mengingat harga properti selalu mengalami kenaikan.
Seperti diketahui, sebelum relaksasi LTV, uang muka untuk kepemilikan rumah pertama sebesar 30%, uang muka rumah kedua sebesar 40%, dan uang muka rumah ketiga sebesar 50%. Untuk saat ini mengalami penurunan, dimana uang muka rumah pertama menjadi sebesar 15%, rumah kedua sebesar 20%, dan rumah ketiga sebesar 25%.(aln)