SEMARANG– PT Pertamina Marketing Operation Region 4 Jateng-DIY menambah stok LPG 3 kg di bulan Oktober ini. Penambahan dilakukan seiring tren peningkatan konsumsi LPG 3 Kg sejak September lalu.
Area Manager Communication & Relations PT Pertamina MOR 4 Jateng-DIY, Suyanto mengatakan, pada September 2016, untuk wilayah Jateng-DIY, Pertamina mencatat adanya peningkatan konsumsi LPG 3 Kg hingga 3% jika dibandingkan dengan rata-rata normal tahun 2016. Adapun untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi di bulan Oktober ini, dilakukan penambahan stok sebesar 6,3% dari kebutuhan normal di bulan biasanya.
“Lonjakan konsumsi LPG 3 Kg ini terjadi akibat meningkatnya kegiatan rumah tangga pada momen Idul Adha. Selain itu juga seiring tren tingginya seremoni keagamaan, seperti pernikahan, mengingat pada bulan Oktober sudah memasuki Bulan Suro, yang pada kalendar Adat Jawa tidak diperkenankan menggelar upacara pernikahan,” katanya.
Menurutnya, penambahan stok LPG 3 kg sebanyak 6,3% terhitung dari kebutuhan normal yang mencapai 730.000 MT/bulan. Jumlah tersebut akan terus dipantau melalui kegiatan monitoring lapangan bersama Pemerintah Kota/Kabupaten setempat dan Hiswana Migas, untuk melihat dinamika konsumsi di level konsumen akhir.
“Untuk memastikan kenyamanan pelanggan, apabila masyarakat menemukan kendala terkait LPG maupun layanan dan produk Pertamina lainnya, dapat disampaikan kepada call center Pertamina 1 500 000 atau melalui email contactpertamina4@pertamina. com dilengkapi dengan data pelaporan yang mendetail,” ungkapnya.
Dijelaskan, secara garis besar, penyediaan LPG 3 Kg bagi masyarakat dilaksanakan dengan alur pengiriman supply gas dari depot maupun terminal elpiji, yang diangkut menggunakan Skidtank menuju Stasiun Pengangkutan Bulk Elpiji (SPBE). Setelah itu, dilaksanakan pengisian ke dalam tabung untuk kemudian disalurkan melalui agen elpiji yang selanjutnya mengirimkan pasokan kepada pangkalan resmi.
“Untuk mencirikan pangkalan resmi LPG sebagai salah satu jalur penjualan resmi LPH Pertamina adalah melalui papan nama khusus yang mencantumkan nama pemilik pangkalan, alamat lengkap pangkalan, asal agen penyedia dan keterangan Harga Ekonomi Tertinggi (HET) yang berlaku,” jelasnya.
Jika tidak ada papan nama dan keterangan lain, lanjutnya, jelas bukan pangkalan resmi dari Pertamina. Oleh karena itu, Pertamina menghimbau kepada masyarakat untuk membeli LPG pada pangkalan resmi, untuk menghindari harga yang diluar HET.(aln)