SEMARANG – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) terus memberikan dukungannya terhadap pengembangan pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia di Indonesia. Setelah sebelumnya menyerahkan Beasiswa Bakti BCA secara kepada Universitas Indonesia, Universitas Udayana, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Universitas Hasanuddin, Universitas Mulawarman, Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Sriwijaya, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Sumatra Utara, hari ini BCA melanjutkan pemberian beasiswa kepada mahasiswa berprestasi dari Universitas Diponegoro, Semarang.
Beasiswa Bakti BCA senilai Rp500 juta diserahkan secara simbolis oleh Kepala Operasi Cabang BCA Kantor Cabang Utama (KCU) Semarang Sukarsono Sukarso kepada Wakil Rektor I Universitas Diponegoro Muhammad Zainuri dan Direktur Kemahasiswaan Universitas Diponegoro Handojo Djoko Waloejo di BCA Kantor Wilayah II, Semarang.
Sukarsono mengatakan, program Beasiswa Bakti BCA hadir sebagai wujud nyata komitmen BCA untuk mendukung pengembangan pendidikan dan peningkatan sumber daya manusia di Indonesia, dalam bentuk pemberian bantuan beasiswa bagi para mahasiswa berprestasi yang memerlukan dukungan finansial untuk dapat secara optimal menuntut ilmu di Perguruan Tinggi Negeri, salah satunya Universitas Diponegoro.
“BCA percaya bahwa mahasiswa berprestasi memiliki potensi luar biasa yang harus kita dukung pengembangannya. Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa yang perlu terus ditingkatkan kualitasnya khususnya menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang menantang mereka untuk mampu bersaing dengan sumber daya manusia dari negara-negara lain. Sebagai institusi yang turut berpartisipasi dalam mengembangkan kualitas SDM di Indonesia, kami berharap Beasiswa Bakti BCA dapat turut mendukung upaya kita bersama untuk meningkatkan daya saing serta kualitas sumber daya manusia di Indonesia,” ujar Sukarsono.
Beasiswa Bakti BCA sudah hadir sejak tahun 1999 sebagai bentuk dukungan BCA terhadap mahasiswa berprestasi yang membutuhkan dukungan secara finansial untuk melanjutkan dan menyelesaikan pendidikannya. Tercatat pada tahun 2014 dana dialokasikan untuk program Beasiswa Bakti BCA senilai Rp3,8 Miliar dan diserahkan kepada 16 perguruan tinggi negeri. Jumlah tersebut meningkat menjadi Rp 4,1 Miliar pada tahun 2015 dan terus ditingkatkan kembali pada tahun 2016 ini yaitu Rp4,25 Miliar. Adapun jumlah mahasiswa yang menerima beasiswa pada periode tahun ajaran 2014/2015 adalah sebanyak 481 mahasiswa, 554 mahasiswa untuk periode tahun ajaran 2015/2016, serta 588 mahasiswa untuk periode tahun ajaran 2016/2017.
Dukungan yang BCA berikan kepada mahasiswa berprestasi tidak berhenti pada dukungan materiil, melainkan BCA secara aktif melengkapi mahasiswa dengan kemampuan soft skill yang dibutuhkan saat menempuh jenjang perguruan tinggi, hingga nantinya pada saat akan memasuki dunia kerja. Oleh karena itu, para penerima beasiswa dari Universitas Diponegoro juga berkesempatan untuk mendapatkan pembekalan langsung dari manajemen BCA.
Pada bulan Mei yang lalu, BCA mengadakan program pelatihan leadership untuk pengembangan diri mahasiswa penerima Beasiswa Bakti BCA dari Universitas Diponegoro. Pelatihan berlangsung selama dua hari pada tanggal 14 dan 15 Mei 2016 dengan pembicaranya adalah Founder & Direktur Unison Outbound Training Narendra yang memberikan pembekalan seputar pengetahuan dan keterampilan yang dimulai dari pengenalan diri sendiri dan motivasi akan bagaimana mengelola diri untuk mencapai goal terbaiknya. Pelatihan yang termasuk dalam kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) Bakti BCA pilar Solusi Cerdas ini bertujuan memberikan pengarahan kepada mahasiswa supaya mereka mengetahui karakter dan bakat yang terdapat dalam diri mereka.
“Kami berharap agar pemberian beasiswa dan pelatihan langsung dari manajemen BCA ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa, sehingga mereka mampu untuk bersaing setelah menyelesaikan studi di jenjang Universitas, menjadi sumber daya manusia yang profesional dan kompeten, ataupun menjadi wirausaha yang mampu berkembang serta turut menyediakan lapangan pekerjaan di Indonesia,” tutup Sukarsono.(aln)