SEMARANG- PT PLN (Persero) Area Semarang mencatat, kebutuhan listrik untuk industri, utamanya tegangan menengah di kota Semarang dan sekitarnya. Kondisi ini terjadi seiring bermunculannya pabrik baru dan hadirnya kawasan industri baru.
Manager PT PLN (Persero) Area Semarang, Donny Adriansyah mengatakan, untuk mencukupi kebutuhan industri, PLN melakukan penambahan pembangkit. Dalam hal ini akan mengandalkan pembangunan PLTU Batang 2×1.000 Mega Watt (MW), PLTU Rembang 2×315 MW, PLTU Cilacap 1×600 MW, PLTU 2 Jateng 1×600 MW.
“Permintaan listrik industri memang cukup tinggi, seperti halnya di Kendal, yaitu di Kawasan Industri Kendal (KIK),” katanya, disela Customer Gathering bersama pelanggan industri, di Hotel Noormans.
Menurutnya, permintaan di KIK misalnya, mencapai 1,1 MW. Bahkan, permintaan listrik untuk kawasan tersebut ke depan bisa mencapai 30 MW.
“Selain KIK, beberapa industri lain juga meminta permintaan pasang baru, seperti di Kawasan Industri Candi dan Kawasan Industri Wijayakusuma,” ungkapnya.
Saat ini, lanjutnya, total kebutuhan listrik area Semarang saja sudah mencapai 700 MW. Jumlah pelanggan sebanyak 360.000 yang tersebar di PLN rayon Weleri, Semarang Tengah, Semarang Timur, Semarang Barat, Semarang Selatan, Boja dan Kendal.
“Pelanggan paling besar berada di wilayah Semarang utamanya Semarang Timur. Total pelanggan di daerah tersebut mencapai 186.326 pelanggan,” ujarnya.
Dijelaskan, pelanggan PLN didominasi rumah tangga sampai 91% dan sisanya pelanggan industri. Namun, untuk jumlah pemakaian listrik paling banyak disumbang dari sektor industri.
“Berbagai upaya dilakukan PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Selain mengandalkan pembangkit baru juga menekan losis atau kebocoran listrik,” jelasnya.
Terkait dengan rasio elektrifikasi, di Area Semarang saat ini sudah mencapai 93%. Ditargetkan ke depan bisa mencapai 100%.(aln)