SEMARANG- Realisasi penjualan rumah pada pelaksanaan REI Ekspo I/2017 anjlok dari bulan sebelumnya. Dari target awal penjualan sebanyak 50 unit, dari pameran selama dua minggu hanya berhasil membukukan transaksi 21 unit.
Wakil Ketua DPD REI Jawa Tengah Bidang Pertanahan, Wibowo Tedjo Sukmono mengatakan, total penjualan rumah ini dibukukan oleh 10 pengembang rumah yang menjadi peserta REI Ekspo. Adapun jumlah peserta pameran sebanyak 14 pengembang, dan 4 pengembang diantaranya belum melaporkan hasil transaksinya.
“Sebetulnya total ada 14 pengembang rumah yang menjadi peserta sebanyak, tapi 4 di antaranya belum melaporkan hasil penjualan. Sedangkan potensinya memang ada penambahan dari pengembang yang belum melaporkan penjualan mereka, tetapi kemungkinan tetap tidak bisa memenuhi target awal,” katanya, disela Penutupan REI Ekspo I/2017 yang telah diselenggarakan pada tanggal 5-16 Januari 2017, di Mal Ciputra Semarang.
Wibowo mengakui, penurunan penjualan rumah di awal tahun sudah menjadi tren. Bahkan, kondisi tersebut terjadi di hampir setiap awal tahun.
“Biasanya menurunnya penjualan ini akibat masyarakat masih menggunakan sebagian uangnya untuk biaya liburan akhir tahun. Dengan begitu mereka masih menunda untuk merealisasikan pembelian rumah di awal tahun,” ujarnya.
Menghadapi kondisi tersebut, lanjutnya, ke depan DPD REI Jateng akan meminta para pengembang untuk aktif melakukan promo dan terus meningkatkan pelayanan dan kualitas produk yang ditawarkan. Upaya ini dilakukan untuk menarik calon pembeli agar semakin tertarik untuk segera membeli rumah.
“Saat ini sebetulnya merupakan momentum yang tepat untuk membeli rumah, karena meski sebagian pengembang sudah mulai menaikkan harga jualnya, sebagian lagi masih mempertahankan harga yang lama,” jelasnya.
Ditambahkan, rencananya kenaikan harga pertama tetap dilakukan di bulan Januari. Oleh karena itu, REI mengimbau agar masyarakat segera membeli rumah sesuai dengan jenis yang diinginkan.
“Untuk diketahui, kenaikan harga rumah pada awal tahun ini di kisaran 5-10%. Kenaikan harga rumah salah satunya dipicu oleh kenaikan harga tanah,” imbuhnya.
Sementara, berdasarkan tren tahunan, kenaikan harga rumah akan terjadi sebanyak tiga kali dalam kurun waktu satu tahun. Kenaikan terjadi di hampir seluruh jenis rumah kecuali rumah sederhana program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang harganya ditentukan oleh pemerintah.(aln)