SEMARANG– Pengamanan data di era industri 4.0 masih sangat rendah. Di lain sisi, serangan siber makin meluas, tak lagi sebatas di level jaringan, tapi telah menembus ke level data.
Koordinator Forum Keamanan Siber & Informasi, Gildas Deograt Lumy mengatakan, pengamanan di jaringan saat ini bisa jadi sudah mencapai 80 persen. Sebaliknya, pengamanan di level data tidak sampai 5 persen.
“Pada era industri 4.0, pertukaran data akan semakin banyak dilakukan. Sehingga pengamanan tak lagi hanya sebatas jaringan, tapi diharapkan juga harus lebih fokus pada pengamanan data,” katanya, dalam Seminar Nasional Keamanan Siber dan Informasi ‘Mengamankan Industri 4.0 Indonesia’, kemarin.
Menurutnya, era industri 4.0 menjadikan dunia nyata dan dunia maya tak lagi sekedar berjalan paralel, tapi jadi satu. Banyak hal di dunia nyata akan dikendalikan melalui dunia maya, dan antar sektor akan saling terintegrasi.
“Jadi, di era 4.0 ini kita juga harus punya ‘brankas virtual’ untuk menyimpan data-data yang hanya kita saja yang bisa membuka,” ungkapnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, para arsitek keamanan siber harus benar-benar merubah pola pikir. Bagaimana mengembangkan infrastruktur pengamanan yang memungkinkan pengguna masih bisa tetap bertukar data dan dimanfaatkan dengan baik, tapi tidak dapat diretas.(aln)