SEMARANG- Hubungan baik antara pengusaha dan karyawan harus selalu terjaga. Ini penting, agar karyawan selalu ‘happy’ dalam mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya.
Hal tersebut dikatakan Irwan Hidayat, Direktur Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, saat menjadi pembicara dalam seminar bertajuk “10th Industrial Relations Conference”, yang digelar oleh DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), di MG Setos Hotel Semarang, Rabu (9/10/2024).
Menurut Irwan, bagaimana membuat karyawan happy harus dilakukan oleh pimpinan atau pemilik perusahaan. Sido Muncul sebagai perusahaan keluarga dalam mengelola perusahaan selalu bersikap proporsional dan menekankan pada prinsip kekeluargaan.
“Ingat, semua karyawan di perusahaan ada keluarga yang harus diayomi, dikasihi dan diperhatikan juga,” ungkapnya.
Ditambahkan, sebagai pengusaha ia juga selalu menekankan agar HRD selalu memperhatikan karyawan, peduli kepada karyawan yang di bawah, dan selalu memiliki niat baik, meski ada aturan yang harus dijalankan. Seorang pimpinan perusahaan disini juga harus memberi contoh yang baik kepada karyawan.
“Dengan contoh yang baik, maka otomatis karyawan akan nyaman, tenang dan senang dalam bekerja. Baru setelah karyawannya nyaman dan senang, produknya juga harus baik. Dengan produk yang baik, maka akan menambah kepercayaan masyarakat. Inilah yang membuat Sido Muncul sukses dan berkembang hingga saat ini,” imbuhnya.
Dijelaskan Irwan, jika ada karyawan yang tidak perform, sudah menjadi tugas pimpinan untuk menjadikan karyawan tersebut perform. Jadi, jangan karena tidak perform pimpinan langsung mengeluarkannya, tetapi sebagai pimpinan harus mampu menjadikan karyawan itu perform.
“Sebagai pemilik Sido Muncul, saya tidak pernah memecat karyawan,” tukas Irwan Hidayat, saat berbagi pengalaman di hadapan ratusan pengusaha dari seluruh Indonesia yang hadir pada seminar tersebut.
Menyinggung pergantian pimpinan (Presiden), Irwan mengaku, tentunya nanti akan terjadi perubahan – perubahan baik di bidang ekonomi, politik dan lainnya. Menghadapi gejolak tersebut, perusahaan harus tetap menjaga industrinya tetap kondusif.
“Yang penting tidak ada gejolak di karyawan, HRD harus memiliki empati dan mementingkan karyawan. Memberikan perhatian serta peduli kepada karyawan yang di bawah. Kalau niatnya baik, hasilnya akan baik,” tegas Irwan.
Sementara, Profesor Soeprayitno, selaku Pakar Sumber Daya Manusia (SDM), sekaligus sebagai Direktur APINDO Training Center menyampaikan, seminar ini bertujuan untuk melakukan update terkait industrial dan sumber daya manusia. Ada tiga yang dilakukan, yakni Industrial Relation Initiative Strategic Update, Industrial Relation Innovation Sharing, dan Industrial Relation Collaboration Competence Model.
“Kegiatan ini penting karena memahami dan mengelola hubungan antara pekerja dan pengusaha, serta peran pemerintah sebagai regulator, menjadi sangat krusial,” tukasnya.
Menurutnya, Indonesia adalah negara dengan jumlah tenaga kerja yang sangat besar dan sektor industri yang terus berkembang. Keberhasilan pembangunan ekonomi pun sangat dipengaruhi oleh stabilitas dan keharmonisan hubungan industrial.(aln)