SEMARANG- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memiliki kepentingan untuk memastikan ketersediaan listrik di wilayahnya aman dan mencukupi kebutuhan. Apalagi, energi menjadi salah satu faktor terpenting dalam mendongkrak perekonomian daerah, khususnya menarik investor masuk ke Jateng.
“Infrastruktur yang baik, menjadi prioritas Jateng untuk menjamin kelancaran operasional industri,” kata Heru Sudjatmoko, Wakil Gubernur Jawa Tengah, dalam sarasehan bisnis yang diselenggarakan oleh PT PLN (Persero) Distribusi Jateng-DIY, di Gumaya Tower Hotel Semarang.
Heru mengaku, pihaknya secara rutin memberikan informasi kepada PLN terkait kebutuhan listrik. Harapannya, agar pertumbuhan investasi tidak akan terkendala.
“Koordinasi ini harus terus dipelihara. Kalau yang teknis kelistrikan adalah PLN. Sedangkan kalau kesulitan lahan, kami harus berperan,” ujarnya.
Menurutnya, sejauh ini Jateng merupakan salah satu provinsi yang dinilai atraktif terkait dengan iklim industri. Artinya, kondisi infrastruktur di Jateng dapat memenuhi kebutuhan para pelaku usaha maupun masyarakat secara umum.
Direktur Bisnis PT PLN (Persero) Jawa Bagian Tengah, Nasri Sebayang menuturkan, terkait dengan kebutuhan listrik di Jateng, pihaknya terus berupaya melakukan pembangunan sumber-sumber energi listrik baru. Saat ini, beberapa pembangkit baru sedang dalam proses pembangunan, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B dengan kapasitas 2×1.000 mw dan PLTU Batang juga 2×1.000 mw.
“Selain itu, kami juga baru saja ‘groundbreaking’ di PLTU Cilacap dengan kapasitas 1.000 MW,” terangnya.
Tak hanya itu, lanjutnya, PLN kini sedang dalam proses pengadaan lahan untuk jaringan transmisi dari Jepara ke Bekasi. Proyek tersebut nantinya akan melewati beberapa belas kabupaten dan 36 kecamatan,” katanya.
“Proyek tersebut saat ini sedang dalam tahap sosialisasi, dan kami memperoleh dukungan dari Pemda. Selanjutnya, akan diikuti dengan tahap inventarisasi,” paparnya.
Nasri menjelaskan, PLN terus agresif melakukan pembangunan jaringan dan gardu-gardu listrik di seluruh Jawa Tengah. Langkah tersebut untuk meningkatkan kualitas ketenagalistrikan agar tidak ada gangguan-gangguan.
“Proyek-proyek tersebut harus selesai pada tahun 2019. Adapun khusus PLTU Batang saat ini progres pembangunan mencapai 6-7%, dengan target selesai di akhir tahun 2019,” tandasnya.(aln)