JAKARTA – Bertempat di Cendrawasih Room, Jakarta Convention Center, PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk berpartisipasi dalam pemeran berskala Internasional “Indonesia Philanthropy Festival 2016”. Pameran yang berlangsung sejak 6 hingga 9 Oktober 2016 ini dilaksanakan dalam rangka mengenalkan keragaman lembaga filantropi di Indonesia, termasuk program-programnya kepada masyarakat luas, serta mendorong peran dan kontribusi lembaga filantropi dalam pencapaian 17 tujuan SDGs (Sustainable Development Goals) di Indonesia.
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan, “Pameran ini sangat positif, bernilai, dan merupakan salah satu pameran terbaik di Indonesia. Kami mengapresiasi dan berharap pameran philanthropy ini dapat dilaksanakan setiap tahun atau dua tahun sekali dan dilakukan juga di kota-kota besar lainnya, agar dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan, LSM, organisasi, maupun institusi lainnya untuk bisa berbisnis sembari melakukan hal yang berguna. Melalui event ini, perusahaan juga bisa mempublikasikan apa saja kegiatan sosial yang telah dijalankan dan dikemas secara menarik, sehingga pengunjung yang datang bukan hanya dari kalangan perusahaan, tapi masyarakat luas juga tertarik untuk hadir.”
Dalam pameran ini, Sido Muncul memperkenalkan program-program CSR yang telah dilaksanakan, seperti Operasi Katarak Gratis yang telah dilaksanakan sejak 2011 dan telah mengoperasi 47.932 mata di seluruh Indonesia, Mudik Gratis Sido Muncul yang dimulai pada 1991 dan telah memberangkatkan sebanyak 316.400 pemudik, Pemberdayaan Masyarakat dengan menampilkan kerajinan limbah dari sisa packaging Sido Muncul, Iklan yang mempromosikan pariwisata Indonesia, seperti Papua, Labuan Bajo, Sumatera Utara, Nias, Maluku, NTT, Semarang, Candi Borobudur, Kalimatan, Candi Prambanan, Danau Toba, dan Gunung Merapi. Selain itu, Sido Muncul juga melakukan program Pendidikan Lingkungan dengan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat desa dengan memanfaatkan dan memaksimalkan lahan yang sudah ada, baik lahan kosong, lahan tidak produtif, atau pun lahan produktif yang memungkinkan tumpang sari dengan ditanami tanaman obat, yaitu Program Desa Rempah, yang kemudian dikembangkan menjadi Desa Wisata Buah.
Sido Muncul juga peduli terhadap konservasi satwa, dengan melestarikan, mengembangkan, serta menyelamatkan satwa, yang mana terdapat kurang lebih 43 jenis satwa, yang telah memiliki ijin lembaga konservasi di Kebun Binatang Mini Sido Muncul. Ada pun 140 ekor koleksi binatang, yaitu Harimau Sumatera, Siberia, Tiger, Buaya Muara, Sinyulang, Rusa Timor, Arjuna, Kijang, Orang Utan, Owa Jawa, Siamang, Lutung, dan berbagai jenis burung, seperti Cendrawasih, Kasuari, Rangkok, Jalak Bali, Kakatua, Merak, serta binatang melata lainnya, tutup Irwan. (aln)