SEMARANG- PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV Jawa Tengah dan DIY tertepat sasaran, yaitu untuk golongan masyarakat prasejahtera. Salah satu langkah yang dilakukan yakni dengan menggandeng pemerintah melalui program deklarasi PNS agar menggunakan Bright Gas ukuran tabung 5,5 kg.
Area Manager Communication and Relations Jawa Bagian Tengah (JBT) PT Pertamina (Persero), Suyanto mengatakan, hingga saat ini program PNS dengan Brigjt Gas tersebut sudah berjalan di 15 kabupaten/kota di Jawa Tengah dan DIY. Pihaknya berharap, dengan adanya program tersebut konsumsi elpiji 3 kg di kalangan PNS dapat diminalisasi.
“Sejauh ini, dari program tersebut, animo para PNS untuk menggunakan elpiji nonsubsidi cukup besar. Melihat keberhasilan program tersebut, kami akan terus melaksanakannya di kabupaten/kota lain,” katanya.
Namun begitu, lanjutnya, dengan program tersebut, bukan berarti mengurangi distribusi subsidi. Dalam hal ini, Pertamina ingin elpiji ini diperuntukkan bagi masyarakat miskin agar lebih tepat sasaran.
“Apalagi, dalam waktu dekat ini pemerintah akan segera menerapkan distribusi tertutup untuk elpiji melon tersebut, sehingga migrasi ke elpiji nonsubsidi harus segera dilakukan oleh masyarakat mampu termasuk PNS,” ujarnya.
Ditambahkan, untuk distribusi secara umum, Pertamina pun tetap mengacu pada aturan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yaitu melakukan distribusi sesuai dengan permintaan. Adapun menyusul rencana distribusi tertutup, hingga saat ini pun belum menimbulkan gejolak di kalangan masyarakat.
“Hingga saat ini permintaan elpiji 3 kg masih normal. Berdasarkan data Pertamina, untuk elpiji subsidi tersebut konsumsinya sebesar 3.319 metrik ton (MT)/bulan,” imbuhnya.
Menurutnya, volume konsumsi tersebut setelah ada kenaikan konsumsi yang terjadi sejak bulan November lalu. Kenaikan sendiri merupakan dampak dari hari besar yaitu Natal diikuti oleh tahun baru.
“Libur akhir tahun tersebut berdampak pada peningkatan konsumsi elpiji 3 kg hingga 3 persen dari sebelumnya 3.225 MT/bulan,” ungkapnya.
Dijelaskan, peningkatan konsumsi tersebut bukan berarti distribusi elpiji 3 kg seterusnya akan mengalami peningkatan, tetapi karena disebabkan oleh hari libur yang berdampak pada peningkatan konsumsi masyarakat. Pasalnya, pengurangan maupun penambahan distribusi dilakukan menyesuaikan permintaan dari pemerintah setempat.
Sementara itu, untuk konsumsi bright gas ukuran tabung 5,5 kg mengalami kenaikan cukup signifikan pascaprogram deklarasi PNS tersebut. Saat ini, volume konsumsi bright gas ukuran tabung 5,5 kg mencapai 15 MT/bulan atau meningkat 67% dari bulan November 2016 sebesar 15 MT/bulan.(aln)