SEMARANG- PT Pertamina (Persero) menyatakan akan terus mengontrol kondisi ‘rubber seal’ atau karet pengaman pada tabung gas yang dipasarkannya. Langkah ini dilakukan untuk memastikan keamanan penggunaan elpiji.
Area Manager Communication and Relations Pertamina Jawa bagian Tengah, Suyanto mengatakan, secara visual, petugas Pertamina melakukan ‘quality control’ atas keberadaan ‘rubber seal’ sebelum dilakukan pengisian. Jika ‘rubber seal’ tidak ada pada tabung atau kondisinya telah rusak, maka ketika pengisian tabung dilakukan akan timbul kebocoran yang sangat mudah dideteksi secara visual.
“Selanjutnya petugas pengisian akan menyisihkan keberadaan tabung tersebut untuk diganti ‘rubber seal’nya,” katanya.
Menurutnya, sebagaimana material berbahan dasar karet pada umumnya, ‘rubber seal’ ini memiliki umur atau masa pakai tertentu. Adapun kelayakan penggunaan ‘rubber seal’ serta keberadaannya pada ‘valve’ elpiji secara otomatis akan terdeteksi ketika kegiatan pengisian tabung elpiji di stasiun pengisian tabung Pertamina dilakukan.
“Oleh karena itu, kami tegaskan jika isu mengenai ‘rubber seal’ atau karet pengaman hanya untuk satu kali pemakaian itu tidak benar,” ungkapnya.
Seperti diketahui, sebelumnya beredar kabar melalui pesan berantai bahwa pengguna elpiji diwajibkan untuk mencabut karet pengaman untuk tabung elpiji yang telah digunakan. Mengenai hal itu, Suyanto memastikan, bahwa karet pengaman dapat digunakan beberapa kali dan pihaknya akan terus melakukan pengawasan.
“Kami mengimbau agar konsumen tidak perlu khawatir akan isu tersebut,” ujarnya.
Di sisi lain, lanjutnya, Pertamina juga mengimbau kepada pengguna elpiji agar memperhatikan keamanan penggunaan elpiji. Salah satunya yang tercantum pada stiker keamanan penggunaan elpiji, yang terdapat di setiap tabungnya.
“Salah satu ketentuannya adalah dilarang mencongkel ‘valve’ tabung elpiji, karena hal ini dapat merusak ‘spindle valve’ dan dapat menyebabkan kebocoran pada tabung,” pungkasnya.(aln)