RABOBANK- Direktur Perbankan Bisnis Rabobank Indonesia, Heradian Yoto (tengah), saat meninjau operasional Kantor Rabobank Indonesia Cabang Semarang yang baru di Jalan Pandanaran Semarang. Foto : ANING KARINDRA
SEMARANG- PT Bank Rabobank International Indonesia membidik sektor pangan dan agribisnis di Jawa Tengah sebagai salah satu pasar potensial. Jawa Tengah bahkan menjadi salah satu provinsi yang penting bagi pertumbuhan bisnis Rabobank.
Direktur Perbankan Bisnis Rabobank Indonesia, Heradian Yoto mengatakan, Rabobank siap melayani penyaluran kredit di sektor pangan dan agribisnis di setiap daerah. Provinsi Jawa Tengah merupakan penghasil terbesar kedua di Indonesia untuk komoditas jagung, ubi kayu, dan ayam petelur. Selain itu, juga merupakan penghasil utama padi, susu, dan daging sapi.
“Untuk itulah kami menganggap jika Jawa Tengah khususnya Semarang merupakan kota yang sangat penting dalam strategi pertumbuhan Rabobank Indonesia,” katanya, disela Pembukaan Kantor Rabobank yang baru, di Jalan Pandanaran Semarang.
Menurutnya, selama ini sektor pangan dan agribisnis ini memberikan kontribusi sebesar 15,1% dari PDRB di Jawa Tengah. Artinya sektor pangan dan agribisnis merupakan kontributor terbesar kedua setelah manufaktur yang memberikan kontribusi sebesar 34,8%.
“Jika dilihat dari sisi produk penyaluran kredit, tidak berbeda dengan produk serupa dari bank lain. Meski demikian, satu hal yang membedakan adalah pihaknya aktif memberikan akses pengetahuan kepada para pelaku usaha,” ungkapnya.
Dijelaskan, Rabobank sering menggelar seminar membicarakan tema tertentu. Bahkan, belum lama ini digelar seminar mengenai ternak unggas dan produksi kue.
“Jadi, kami memang lebih banyak memberikan pengetahuan,” jelasnya.
Melalui kegiatan seminar, lanjutnya, pihaknya berharap para nasabah dapat semakin ahli dalam menggeluti usahanya. Di sisi lain, pihak bank juga menjadi tahu sejauh mana kemampuan calon nasabah tersebut.
Kepala Regional Robobank Indonesia Jawa Tengah, Andreas Andy Rahadi menambahkan, pada tahun ini kinerja Rabobank menunjukkan pertumbuhan yang signifikan pada penyaluran kredit. Adapun total kredit yang sudah disalurkan untuk Regional Jawa Tengah sudah mencapai Rp668 miliar.
“Kami berharap pada tahun ini bisa tumbuh sebesar 10%,” imbuhnya.
Sementara, dari total penyaluran kredit tersebut, khusus untuk sektor pangan dan agribisnis memberikan kontribusi sebesar 40%. Angka ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 30%.(aln)