SEMARANG – Tak dapat dipungkiri bahwa 27 tahun berdiri sebagai perusahaan ekspedisi, JNE turut dibesarkan oleh bisnis e-commerce. Pertumbuhan e-commerce yang semakin pesat membuat JNE terus melebarkan sayap baik dari segi pengembangan produk maupun infrastruktur. Salah satunya dengan penambahan titik layanan, mulai dari kota besar sampai kabupaten bahkan hingga kecamatan di seluruh Indonesia. Dengan keberadaan titik layanan yang semakin banyak JNE berusaha semakin dekat dalam melayani para pengguna jasa pengiriman.
Hal ini melatarbelakangi keinginan JNE untuk turut berkontribusi bagi bisnis e-comerce di Indonesia. Salah satunya adalah menggelar workshop kewirausahaan di berbagai daerah. Setelah Mei lalu menggelar workshop di Sragen kini saatnya JNE ‘duwe gawe’ di Kabupaten Sukoharjo, JNE Solo menggelar workshop bertajuk “UKM Sukoharjo Go Online, Membangun Online Shop di Kabupaten Sukoharjo”.
Bertempat di Sarila Hotel, hadir narasumber Adimas Banjar dari Komunitas Bukalapak dan Muhammad Heullya yang merupakan praktisi dan penggiat bisnis online Jawa Tengah berbagi ilmu digital marketing dihadapan 150 peserta. Banjar berbagi tips bagi para pelaku usaha yang ingin memasarkan produknya secara online di Bukalapak. Sedangkan Rully menjelaskan mengenai aktivitas komunitas onlineshop Solo dan bagaimana para pelaku usaha merambah dunia digital untuk meraih omset besar.
Branch Manager JNE Solo, Bambang Widiatmoko menyampaikan bahwa Ia memiliki ambisi untuk turut memajukan UMKM di Solo Raya. “Selain menimba ilmu tentang digital marketing acara semacam ini, saya harap dapat dimanfaatkan para peserta untuk memperluas networking tentunya akan berimbas pada pengembangan usaha juga”, ujar pria pecinta adventure ini.
Bukan hanya di Solo, di hari yang sama JNE Semarang juga menggelar Seminar Wirausaha dengan tema “Menumbuhkan Karakter Berwirausaha Untuk Mencapai Ekonomi Kreatif”. Uniknya, seminar yang digelar di lantai 4 JNE Cabang Utama Jl. Kumudasmoro kali ini terbagi dalam 3 sesi yang diselenggaraan secara berkesinambungan setiap Sabtu, mulai dari 29 Juli 2017 lalu, dan pada 5 Agustus 2017, serta sesi ketiga pada 12 Agustus 2017.
Murah Lestari Branch Manager JNE Semarang mengutarakan, “Mengapa seminar terbagi dalam tiga sesi? Karena kami ingin memfasilitasi peserta yang terdiri dari keluarga karyawan mau pun masyarakat awam untuk belajar berwirausaha dari nol. Disamping itu bagi pelaku usaha juga dapat upgrade ilmu dan sharing tentang perjalanan bisnis mereka bersama praktisi dan akademisi yang kita undang”.
Peserta dari seminar ini terdiri dari berbagai latar belakang, mulai dari mahasiswa, pelaku bisnis online, UMKM binaaan dinas Koperasi&UMKM Semarang, dan sebagainya. Bahkan keluarga karyawan JNE Semarang yang ingin terjun ke dunia bisnis online pun diberikan kesempatan juga untuk bergabung mengikutinya.
Sesi pertama yang digelar pada 29 Juli 2017 menghadirkan narasumber dari Komunitas Tangan Terampil Semarang, Natalia Sari Pujiastuti, S.Psi, M.Si dan dari akademisi Yeye Susilowati, MM yang merupakan staf pengajar di STIKUBANK Semarang. Keduanya menjelaskan mengenai revolusi kewirausahaan dan dasar-dasar berwirausaha.
Pada sesi kedua yang diselenggarakan 5 Agustus 2017, hadir narasumber dari UNISBANK yang memberikan penjelasan mengenai teknik fotografi produk serta membahas mengenai pentingnya packaging dan branding terhadap produk yang akan dipasarkan. Hadir pula Suryono, Manajer Showroom Dekranasda Rembang yang memberikan motivasi bagi peserta yang baru terjun ke dunia usaha. Kemudian sebagai penutup, yaitu pada sesi ketiga yang digelar pada 12 Agustus 2017, narasumber dari Fakultas Ekonomi UNISBANK memberikan materi mengenai manajemen pengelolaan keuangan.
Anita salah satu peserta mengaku sangat terkesan karena baginya acara ini tak sekedar seminar, tapi juga training. Pasalnya setiap sesi menghadirkan pemateri yang expert dibidang masing-masing. “Di sesi pertama mindset kita dibentuk menjadi seorang wirausaha agar sungguh-sungguh menekuni bisnis yang kita bangun.
Lalu di sesi kedua, kita dibekali masalah pentingnya branding dan packaging untuk produk yang kita pasarkan. Terakhir tentang manajemen keuangan, karena seorang wirausaha harus pandai-pandai mengelola pendapatan serta pengeluaran agar usaha berjalan lancar”, ujar pemilik online shop hijab ini.
Ia pun berharap JNE terus mengadakan kegiatan semacam ini hingga ke pelosok daerah, agar masyarakat awam yang ingin merintis usaha namun minim pengetahuan dapat ter-support. (aln)