SEMARANG- PT Pertamin MOR IV Jateng-DIY mencatat tingkat penggunaan Bright Gas 5,5 Kg di masyarakat, terutama kalangan menengah ke atas masih belum cukup menggembirakan. Terbukti, elpiji bersubsidi yang seharusnya diperuntukan bagi masyarakat miskin justru banyak dimanfaatkan oleh kalangan menengah ke atas.
General Manager PT Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) IV, Ibnu Chouldum mengatakan, pihaknya terus berupaya mendorong masyarakat dengan kategori ekonomi mampu untuk menggunakan Bright Gas 5,5 Kg. Salah satu upayanya dengan program ‘trade in’ dua tabung elpiji 3 Kg ditambah Rp105 ribu ditukar tabung Bright Gas 5,5 Kg beserta isinya.
“Saat ini tabung elpiji bersubsidi itu terbatas kuotanya dan khusus untuk golongan masyarakat kurang mampu,” katanya.
Menurutnya, sangat dibutuhkan adanya peralihan konsumsi elpiji non subsidi ke tabung elpiji yang nonsubsidi. Dengan begitu, masyarakat mampu diharapkan kesadarannya untuk menggunakan Bright Gas 5,5 kg.
“Kami terus mendorong masyarakat golongan mampu untuk menggunakan elpiji tidak bersubsidi agar elpiji subsidi bisa tepat sasaran. Apalagi kalau elpiji tidak bersubsidi kuotanya tidak berbatas, sehingga pasokan lebih aman,” ungkapnya.
Area Manager Communication & Relation Pertamina Jawa Bagian Tengah, Andar Titi Lestari menambahkan, pihaknya terus melakukan penambahan fakultatif di wilayah Jateng-DIY. Hal itu dilakukan, sebagai langkah memenuhi tingginya permintaan masyarakat pada September 2017 ini.
“Sepanjang 2017, kami telah melakukan penambahan fakultatif sebanyak 1,4 jutaan tabung elpiji subsidi 3 Kg,” tandasnya.(aln)