– PERLUASAN PABRIK- Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto, melakukan penandatanganan prasasti Peresmian Perluasan Pabrik Cairan Obat Dalam (COD), disaksikan Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat, Kepala Balai POM RI, Penny K. Lukito, dan tamu undangan lainnya. FOTO : ANING KARINDRA
SEMARANG- PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk (Sido Muncul) mengadakan Peresmian Perluasan Pabrik Cairan Obat Dalam (COD), sekaligus Meluncurkan Soft Capsule di Pabrik Sido Muncul, Ungaran. Peresmian pabrik ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto.
Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat mengatakan, tujuan perluasan pabrik COD ini adalah untuk mengikuti permintaan pasar yang terus meningkat, sehingga membutuhkan ruang produksi yang lebih besar. Selain itu, juga meminimalisir kesalahan pada proses pembuatan produk jamu Sido Muncul.
“Teknologi yang digunakan lebih modern dan bahan-bahan yang akan dicampur sudah diatur dalam program, sehingga zero accident,” katanya, disela Peresmian Perluasan Pabrik Cairan Obat Dalam (COD), sekaligus Meluncurkan Soft Capsule di Pabrik Sido Muncul, Ungaran.
Selain penandatangan prasasti, peresmian pabrik juga ditandai dengan pengguntingan pita yang dilakukan bersama-sama oleh Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto, Kepala Balai POM RI Dr. Ir. Penny K. Lukito, M.CP., Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Arif Sambodo, SE, MSi, Staf Ahli Bupati Semarang, Heru Purwantoro, dan Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat.
Ditengah-tengah acara, Sido Muncul juga melakukan peluncuran soft capsule. Ada 11 produk Sido Muncul yang nantinya akan dijadikan soft capsule, yakni Tolak Angin, Tolak Linu, Kunyit, Manggosteen, Qten, D3, Omega3 , Minyak Jahe, Vitamin C, Vitamin E, dan Vitamin D.
Sebelumnya, Pabrik COD baru telah melewati tahap uji coba perdana pada 23 April 2018, tepat pukul 8 lewat 8 menit 8 detik, oleh Direktur Sido Muncul lrwan Hidayat. Pabrik yang didirikan di atas lahan seluas 17.000 m2 dengan luas bangunan 28.000 m2 ini merupakan pengembangan dari pabrik sebelumnya yang dibangun pada 2007 lalu.
Pabrik COD lama didesain sesuai dengan kapasitas produksi saat itu, yaitu 80 juta sachet/bulan dengan proses produksi bersifat sistem tertutup dan semi otomatis. Sedangkan Pabrik COD Baru dapat menghasilkan 200 juta sachet/bulan dengan proses produksi full otomatic.
“Pabrik COD baru memiliki gudang bahan baku dan bahan jadi, ruang pengemasan primer hingga tersier, gudang bahan kemas, ruang pembuatan cairan obat dalam, ruang persiapan bahan baku, dan ruang alat-alat utility,” terang Irwan.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto menyatakan, pabrik baru ini sejalan dengan Making Indonesia 4.0 yang telah dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 4 bulan 4 tahun 2018.
“Maka dapat saya katakan, ternyata tidak hanya Orang Pintar saja yang minum Tolak Angin, tapi pabriknya juga Pabrik Pintar,” ujarnya.
Airlangga menyampaikan komitmen pemerintah akan terus berupaya untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif, agar dunia usaha tetap bergairah melakukan investasinya di Indonesia. Selain itu juga memiliki daya saing yang tinggi, sehingga industri obat tradisional menjadi tuan rumah di negeri sendiri.(aln)