PERESMIAN PLTU CILACAP- Presiden RI, Joko Widodo, meresmikan salah satu pembangkit listrik Program 35.000 MW, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ekspansi 1×660 MW, di Desa Karangkandri, Slarang dan Manganti, Cilacap. FOTO : IST/ANING KARINDRA
CILACAP- Presiden RI, Joko Widodo, meresmikan salah satu pembangkit listrik Program 35.000 MW, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ekspansi 1×660 MW yang terletak di Desa Karangkandri, Slarang dan Manganti, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Peresmian PLTU ini juga dihadiri oleh Menteri ESDM, Igansius Jonan; Menteri BUMN, Rini M. Soemarno; Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji; Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN, Amir Rosidin; Direktur Utama PT Sumber Segara Primadaya, Agus Nurwahyudi; dan Direktur Utama PT Pembangkitan Jawa Bali, Iwan Agung Firstanta.
Pembangkit yang menempati area seluas kurang lebih 38,28 hektar tersebut dikembangkan oleh anak perusahaan PLN, yakni PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) dengan saham sebesar 49%, dan juga dikembangkan oleh PT Sumber Segara Primadaya (S2P) dengan saham 51%. Dengan tambahan 660 MW untuk sistem Jawa Bali ini, diperkirakan PLN bisa melayani tambahan pelanggan baru hingga 682.000 pelanggan rumah tangga.
Hal ini sejalan dengan kebutuhan terhadap listrik yang semakin tinggi serta upaya nyata PLN dalam mengejar target rasio elektrifikasi 99,9 % pada tahun 2019.
“Rasio elektrifikasi nasional tahun 2018 telah mencapai 98,3%. Angka ini telah melebihi target pada akhir tahun 2018. Adapun di Jawa Tengah sendiri rasio elektrifikasinya sebesar 98,38%. Sesuai arahan Bapak Presiden telah ditetapkan target rasio elektrifikasi nasional tahun 2019 sebesar 99,9%,” ujar Menteri ESDM, Ignasius Jonan.
Presiden Joko Widodo dalam sambutannya menegaskan, saat ini listrik sudah merata dan masuk ke rumah-rumah yang ada di desa-desa terpencil.
“Sekarang Alhamdulillah tidak ada keluhan byar pet dan pemadaman listrik lagi kalau kita ke daerah-daerah. Listrik sudah masuk hampir ke seluruh desa-desa terpencil. Menteri ESDM juga berjanji akhir tahun ini 99,9% sudah harus masuk ke semua desa dan rumah tangga di seluruh tanah air,” ujar Joko Widodo, Presiden RI.
Presiden juga berharap agar pembangun pembangkit ini dapat menarik para investor membangun usahanya di Indonesia.
“Kita juga ingin bangun pembangkit untuk mengikuti pertumbuhan ekonomi yang ada sehingga investasi apapun di Indonesia listriknya sudah siap dan kita berharap dengan ini makin banyak investasi yang masuk. Saya sangat menghargai pembangunan PLTU ini. Ini besar (kapasitasnya) 660 MW sehingga meningkatkan suplai listrik kita, baik untuk industri dan rumah tangga. Dan di Cilacap masih ada 1.000 MW yang inshaa Allah akan diselesaikan akhir tahun ini,” jelas Joko Widodo.
Perlu diketahui, PLTU Cilacap Ekspansi 1 ini menggunakan Super-Critical Boiler berbahan bakar batubara Low Range (4.200 kilo kalori per kilogram) serta dilengkapi dengan Electristastic Precipitator dan Fluidized Gas Desulphurizaton (FGD) yang didesain untuk dapat beroperasi secara efisien dan ramah lingkungan.Â
PLTU ini menelan biaya investasi sebesar USD 899 juta dan berhasil menyerap tenaga kerja hingga 800 orang pada saat masa beroperasinya.
Selain itu, PLN juga melakukan percepatan pada pembangunan PLTU Cilacap Ekspansi 2 kapasitas 1×1.000 MW. Pembangkit ini dikembangkan oleh PLN dan PT S2P dimana target operasi proyek ini semula Agustus 2020, dipercepat menjadi September 2019, namun saat ini berhasil selesai keseluruhan di awal 2019 dan tengah dalam tahap uji coba mesin.
Dengan biaya investasi hingga USD 1,4 Milyar dan dampak dari percepatan commercial operation date (COD) memberikan potensi penghematan biaya operasi PLN sebesar kurang lebih Rp 1 Triliun.
Adapun penyerapan tenaga kerja di PLTU Cilacap Ekspansi 2 ini mencapai 4.200 orang. PLTU ini juga diperkirakan akan menyuplai listrik bagi pelangggan baru sebanyak ± 1.050.000 pelanggan rumah tangga 900 VA.
“Pengoperasian kedua pembangkit tersebut sebagai upaya nyata PLN dalam meningkatkan rasio elektrifikasi nasional dan memenuhi kebutuhan tenaga listrik, tidak hanya untuk Provinsi Jawa Tengah saja, tetapi juga bagi sistem kelistrikan Jawa-Bali,” ungkap Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN, Amir Rosidin.
Hal ini mengingat bahwa sistem kelistrikan Jawa-Bali telah terinterkoneksi dengan baik, sehingga akses listrik kepada masyarakat semakin luas jangkauannya.
Secara keseluruhan, total investasi proyek kelistrikan PLTU di Cilacap meliputi : A. Adipala 660 MW (sudah beroperasi) B. Cilacap 1 dan 2 kapasitas 2x300MW (udah beroperasi) C. Cilacap Ekspansi 1 kapasitas 1×660 MW (sudah beroperasi) D. Cilacap Ekspansi 2 kapasitas 1×1000 MW (masa uji coba)
Tenaga kerja yang diserap untuk mengoperasikan lima PLTU dengan total kapasitas 2.920 MW yang ada di Cilacap adalah sekitar 6.000 orang yang tentunya ini akan mendorong tumbuhnya ekonomi di Cilacap.(aln)