SEMARANG – Kuku Bima salah satu produk unggulan PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk, kembali mengadakan operasi bibir sumbing dan langit-langit gratis bagi 40 anak-anak dan bayi (Balita) dari keluarga tidak mampu di Lebak, Banten. Kali ini, Sido Muncul juga bekerja sama dengan Smile Train Indonesia dan Rumah Sakit Misi Lebak Hospital.
Pada kegiatan ini, Sido Muncul menyerahkan bantuan Rp260 juta yang diserahkan secara simbolis oleh Direktur Sido Muncul, Dr. (H.C.) Irwan Hidayat, kepada Country Manager and Program Director Smile Train Indonesia, Deasy Larasati, yang didampingi Direktur RS Misi Lebak, Drg. Palti Siregar, M. Kes (MMR).
Meskipun sumbing bibir dan langit-langit bukan kondisi yang mengancam jiwa, namun sumbing bibir dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, khususnya dalam berbicara dan penampilan.
“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kontribusi Sido Muncul kepada masyarakat, dalam upaya menekan jumlah penderita sumbing bibir dan langit-langit. Melalui operasi ini harapannya para penderita bibir sumbing kembali bisa menatap masa depan yang cerah,” kata Irwan.
Bagi penderita sumbing bibir, anjut Irwan, pasti akan merasa malu dan tidak percaya diri dengan kondisinya. Untuk itulah, Sido Muncul hadir untuk memberikan kontribusi kepada penderita sumbing bibir dari keluarga tidak mampu untuk dioperasi.
“Saya berharap dengan operasi sumbing bibir ini, anak-anak kembali ceria dan tidak malu untuk bergaul dengan anak-anak lainnya. Saya juga berharap kegiatan ini dapat berlanjut dan memberikan kontribusi yang bagus bagi anak-anak penderita sumbing bibir,” ujar Irwan.
Irwan menjelaskan, kontribusi Sido Muncul merupakan bentuk rasa syukur dan refleksi dirinya yang pernah berjuang melawan berbagai penyakit selama bertahun-tahun. Diakui Irwan, masa kecilnya sering sakit-sakitan hingga usia 21 tahun, dan sering keluar masuk rumah sakit, bahkan sempat mengalami depresi.
“Jadi, kami akan berupaya untuk terus memberi kontribusi dan tidak mementingkan bisnis saja, karena dengan berkontribusi otomatis produknya jadi laku dan memberi rmanfaat bagi masyarakat,” jelas Irwan Hidayat.
Irwan Hidayat mengatakan, program kerja sama operasi sumbing bibir akan terus berlanjut. Ia juga meminta pihak rumah sakit lebih pro aktif menangani operasi, tanpa menunggu banyaknya pasien.
“Enggak usah menunggu pasien banyak dahulu, setiap minggu saja. Kalau ada satu, dua atau tiga yang daftar, bisa langsung dioperasi. Jadi tidak harus menunggu banyak dulu, nanti seremoninya kalau sudah 50,” ujar Irwan.
Menurutnya, operasi sumbing bibir di RS Misi Lebak Banten ini merupakan yang pertama di tahun 2025. Tahun ini Sido Muncul menargetkan bantuan operasi bibir sumbing untu 200 pasien.
“Targetnya 200, kalau lebih, ya oke saja dan kegiatan ini tidak terbatas di Lebak Banten. Tetapi juga wilayah lain. Sido Muncul akan berusaha memberikan bantuan operasi secara merata di Indonesia,” tegasnya.
Direktur Rumah Sakit Misi Lebak Banten, Palti Siregar, menyambut antusias bantuan dari Sido Muncul untuk pasien sumber bibir dan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Sido Muncul dan Smile Train Indonesia.
“Agar operasi berjalan lancar, RS Misi Lebak menugaskan beberapa dokter spesialis bedah plastik dan anestesi. Operasi ini diharapkan berlangsung selama dua hari Sabtu-Minggu (21-23/2/2025) dengan pemantauan perkembangan setiap pasien,” katanya.
Dr. dr. Karina, Sp. BP-RE, sebagai dokter bedah plastik yang bertugas, mengatakan, upaya Sido Muncul ini sangat baik karena semakin dini operasi bibir sumbing dilakukan, semakin baik hasilnya. Penyembuhan bisa lebih cepat, bisa saja dengan satu sampai dua kali operasi hasilnya sudah bagus.
“Kalau ditangani sejak dini, tentunya operasi bibir sumbing penyembuhannya bisa jauh lebih cepat dan hasil lebih bagus dengan operasi satu sampai dua kali,” katanya.
Selain itu, tim dokter juga akan melatih anak-anak belajar bicara. Pasalnya, pasca operasi suara anak-anak penderita sumbing bibir akan terdengar sengau, namun dengan pelatihan bicara, suaranya akan lebih baik lagi.
“Kami ingin memastikan, setiap anak yang lahir dengan kondisi celah bibir sumbing dan langit-langit memiliki kesempatan menjalani hidup yang lebih sehat dan percaya diri,” tukasnya.
Country Manager and Program Director Smile Train Indonesia, Deasy Larasati, mengatakan, program operasi untuk penderita bibir sumbing ini dilakukan secara nasional. Kerja sama Sido Muncul dengan Smile Train sudah berlangsung tiga tahun dengan total bantuan yang diberikan mencapai 500 pasien.
Kolaborasi Smile Train Indonesia dan Sido Muncul dapat berlangsung lama, sehingga bisa membantu lebih banyak pasien bibir sumbing.Bagi pasien yang ingin mendapatkan operasi bibir sumbing gratis dapat segera mendaftar.
“Bagi pasien atau keluarga yang tidak mampu, yang membutuhkan bantuan untuk operasi sumbing silakan untuk mendaftar di rumah sakit, bersama Sido Muncul, kami siap membantu,” katanya.
Beberapa pasien yang mendapatkan manfaat dari bantuan Sido Muncul menyampaikan ucapan terima kasih mereka. Salah satunya Chania, ibu dari Dinda Adhika Putri, yang sangat bersyukur berkat bantuan Sido Muncul Putrinya bisa dioperasi.
Diakui Chania, ia mengetahui ada operasi sumbing bibir dari bidan di klinik. Bidan tersebut menawarkan ada operasi sumbing bibir gratis di RS Misi Lebak, Banten.
“Waktu itu saya setuju ikut, apalagi orang tua juga mendukung. Saya tanpa pikir panjang langsung ikut aja. Saya ingin yang terbaik untuk Dinda,” katanya.
Chania mengaku, ingin anaknya normal lagi dan bisa menjalani hidup yang lebih baik setelah dioperasi dan berdoa operasi berjalan lancar dan cepat sembuh.
“Terima kasih Sido Muncul dan tim dokter yang telah membantu Dinda untuk operasi sumbing bibir secara gratis. Semoga Dinda cepat sembuh dan tidak minder lagi,” tandasnya.(aln)