SEMARANG – Menjawab tingginya minat masyarakat terhadap bahan bakar ramah lingkungan, PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Commercial & Trading, Pertamina Patra Niaga, akan menambah dua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang menjual Pertamax Green 95 di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Penambahan dua outlet ini merupakan respons atas antusiasme masyarakat yang luar biasa terhadap Pertamax Green. Ini bagian dari fase test market yang sedang kami jalankan,” ujar Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Patra Niaga, Taufiq Kurniawan, Rabu (30/7/2025).
Dijelaskan, 2 SPBU tambahan itu ditargetkan mulai beroperasi pada awal Agustus. Masing-masing akan melayani wilayah barat dan timur Yogyakarta. P
“Untuk lokasi pastinya nanti masih dipersiapkan dulu,” jelasnya.
Menurut Taufiq, fenomena meningkatnya permintaan BBM berkualitas seperti Pertamax Green 95 di Yogyakarta bisa dikatakan sebagai “anomali positif”.
“Ketika saya ke Jogja, antrean Pertalite justru lebih pendek dibandingkan Pertamax. Artinya, kesadaran masyarakat menggunakan BBM yang lebih berkualitas dan ramah lingkungan semakin tinggi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Taufiq menyebut sekitar 50 persen pengguna Pertamax Green 95 di Yogyakarta berasal dari kalangan pengemudi ojek online. Hal ini menjadi indikator bahwa kelompok ekonomi yang sangat memperhitungkan efisiensi biaya, justru memilih bahan bakar ini karena dinilai lebih hemat dalam jangka panjang.
Dari sisi produksi, Pertamina memastikan tidak ada kendala suplai. Pasalnya, wilayah Jawa Tengah dan DIY cukup dekat dengan sumber bioetanol berbahan dasar molases tebu yang diproduksi oleh PTPN XI di Jawa Timur. Jika permintaan terus meningkat, tak menutup kemungkinan perluasan produksi juga akan menyasar sentra-sentra tebu di wilayah Yogyakarta.
“Untuk ketersediaan bahan baku kami sangat siap. Jarak distribusi dari Jawa Timur ke wilayah ini cukup dekat, sehingga logistiknya tidak jadi masalah,” tambah Taufiq.
Taufiq juga menyampaikan, konsumsi Pertamax Green 95 di berbagai kota besar menunjukkan pertumbuhan signifikan. Di Semarang misalnya, konsumsi harian sudah mencapai 4.000 liter, melampaui target awal. Sementara di Surabaya, SPBU penyedia Pertamax Green telah berkembang dari 16 menjadi 32 titik.
Untuk Jawa Tengah dan DIY sendiri, Pertamina menargetkan delapan SPBU hingga akhir 2025. Namun, target ini tampaknya akan tercapai lebih cepat, yakni pada Agustus ini.
Sebagai informasi, Pertamax Green 95 merupakan campuran antara 95 persen Pertamax dengan 5 persen bioetanol. Kombinasi ini menghasilkan bahan bakar dengan angka oktan tinggi, yang tidak hanya lebih efisien dalam proses pembakaran, tapi juga lebih ramah terhadap lingkungan.
“Dengan oktan number yang tinggi, pembakaran mesin menjadi lebih optimal. Mesin tak perlu bekerja terlalu keras, dan emisi gas buangnya juga lebih rendah,” tutup Taufiq.(aln)