*Siap Terapkan Tarif Progresif
SEMARANG- Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) terus berupaya menekan waktu tunggu bongkar muat (dwelling time) di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Untuk saat ini, masa ‘dwelling time’ di TPKS masih berkisar 4,5 hari.
Manager Operasional TPKS, Edy Sulaksono mengatakan, untuk menekan ‘dwelling time’ ini, TPKS pun tidak dapat berperan sendiri, melainkan juga memerlukan peran pihak lain, diantaranya bea cukai, instansi karantina, dan pemilik barang. Namun begitu, peran pemilik barang termasuk yang paling penting, khususnya terkait dokumen barang.
“Cepat atau lambatnya pemilik barang mengurus dokumen sangat berpengaruh terhadap ‘dwelling time’,” katanya.
Ditambahkan, untuk menekan ‘dwelling time’, TPKS dalam waktu dekat ini juga akan melakukan penerapan tarif progresif. Mengenai berapa besarnya tarif tersebut masih belum menentukan.
“Saat ini kami sedang berkoordinasi dengan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) terkait penerapan tarif progresif, sebagai upaya menekan ‘dwelling time’,” imbuhnya.
Diakuinya, beberapa waktu lalu rencana tarif progresif sempat ditentang oleh para pemilik barang. Hal tersebut terjadi akibat belum adanya sosialisasi secara resmi.
“Oleh karena itu, kami akan segera melakukan sosialisasi terkait penerapan tarif progresif ini. Paling tidak awal bulan depan akan mulai kami lakukan,” ujarnya.
Menurutnya, langkah pertama yang akan dilakukan adalah memanggil 10 perusahaan penyumbang ‘dwelling time’ terbesar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
“Pada dasarnya kami berharap para pemilik barang kooperatif untuk ikut menekan ‘dwelling time’ ini,” tandasnya.(aln)