SEMARANG- Proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada 2018 mendatang diperkirakan mampu mendorong perekonomian suatu daerah. Konsumsi masyarakat diprediksi akan meningkat saat memasuki tahun politik nanti.
Ekonom Universitas Diponegoro Semarang, Nugroho SBM mengatakan, peningkatan perekonomian daerah akan mulai terasa pada masa kampanye digelar. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan konsumsi lembaga nonprofit akan terkena dampak langsung dari Pilkada.
“Setidaknya tahun politik akan menjadi ajang para investor melihat peluang pasar sebelum menanamkan sahamnya di suatu daerah,” katanya, kemarin.
Dalam hal ini, lanjutnya, nantinya para pelaku usaha juga akan merasakan dampaknya, baik jangka menengah atau panjang nantinya. Hanya saja, efek jangka panjang tergantung pada hasil akhir dari Pilkada serentak 2018 mendatang.
“Namun, peningkatan pertumbuhan ekonomi juga akan bergantung pada sukses tidaknya pelaksanaan Pilkada,” ujarnya.
Diakuinya, pada tahun politik itu memang ada kesan wait and see dari kalangan pelaku usaha. Mungkin akan sedikit mengalami kontraksi.
“Tapi saya kira konsumsi akan tinggi ditinjau dari belanja tim suksesnya, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi Jateng. Prediksinya, ada pertumbuhan antara 5,5-6%,” tegasnya.
Seperti diketahui, pelaksanaan Pilkada di Jawa Tengah akan digelar di Kabupaten Banyumas, Temanggung, Kudus, Karanganyar, Tegal, Magelang, dan Kota Tegal. Termasuk Provinsi Jawa Tengah juga menggelar pemilihan gubernur dan wakil gubernur. Adapun Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng memastikan pemungutan suara dilaksanakan pada 27 Juni 2018.(aln)