- PEMBUKAAN- Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, FX Bambang Suranggono, saat membuka Pelatihan UMKM yang di selenggarakan Bank BRI, di Hotel MG Setos Semarang. FOTO : ANING KARINDRA
SEMARANG- PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus menunjukkan komitmen untuk menjadi penggerak ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan UMKM di seluruh Indonesia. Kali ini, melalui program CSR BRI Peduli, Bank BRI menggelar pelatihan kepada 10.000 UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia.
Vice President Kanwil BRI Semarang, Hasanuddin mengatakan, secara nasional, program pelatihan ini diselenggarakan di 100 lokasi, dengan masing-masing 100 peserta. Khusus untuk Kantor Wilayah BRI Semarang, pelatihan dilakukan di 8 lokasi, yakni Semarang Pattimura, Semarang Pandanaran dan Sudiarto, Tegal, Pekalongan, Ungaran, Purwodadi, Kudus, dan Blora.
“Untuk tahap pertama Pelatihan 10.000 UMKM digelar oleh Kantor BRI Cabang Pattimura, pada Selasa (5/11) di Hotel MG Setos, dengan total 100 peserta,” katanya, disela Pembukaan Pelatihan 1.000 UMKM, di Hotel MG Setos Semarang.
Hasanuddin menambahkan, pelatihan ini diselenggarakan Bank BRI untuk meningkatkan kapabilitas UMKM untuk go modern, go digital, go online dan go global. Dalam program tersebut, UMKM akan mendapatkan pelatihan terkait administrasi dan manajemen keuangan, pelatihan terkait e-commerce, akses informasi terhadap permodalan, hingga info pasar.
“Program ini diikuti oleh pelaku UMKM, termasuk para UMKM cluster unggulan daerah,” imbuh Hasanuddin.
Menurutnya, pelatihan 10.000 UMKM ini merupakan salah satu program CSR BRI yang digelar dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun BRI ke-124 Tahun yang jatuh pada 16 Desember 2019 mendatang. Program CSR lain yang digelar Bank BRI diantaranya pembangunan / perbaikan 200 rumah tidak layak huni, program padat karya 50 lokasi serta konservasi kawasan sungai di 19 wilayah.
“Melalui berbagai program CSR yang digelar dalam rangka HUT ke-124, Bank BRI menunjukkan komitmen menjalankan peran sebagai agent of development sehingga kehadirannya semakin memberikan kontribusi yang lebih besar pada ekonomi kerakyatan yang dihasilkan dari keselarasan antara kepentingan ekonomi, sosial dan lingkungan hidup,” ungkap Hasanuddin.
Dalam kesempatan tersebut,
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang, FX Bambang Suranggono yang turut membuka acara menuturkan, pelatihan UMKM ini sangat membantu para pelaku usaha agar produknya mampu bersaing di pasar. Apalagi, saat ini eranya sudah masuk industri 4.0, sehingga para pelaku usaha juga harus mengikuti perkembangan teknologi yang ada.
“Di lain sisi, pemerintah pun terus memberikan keberpihakan kepada pengusaha mikro melalui pendampingan- pendampingan. Dan peran pemerintah bisa berjalan tentunya dengan berkolaborasi bersama para stakeholder, termasuk akses perbankan bagi UMKM untuk permodalan melalui BRI, agar UMKM bankable,” tandas Bambang.(aln)