SEMARANG- Sebanyak 15 pengembang properti, turut serta dalam gelaran REI Expo 2/2016, yang berlangsung di Atrium Mall Paragon Semarang, mulai 3-14 Februari 2016. Peserta terdiri dari pengembang rumah menengah dan atas, serta apartemen dari Semarang maupun luar kota Semarang.
Ketua Panitia REI Expo Jateng, Dibya K. Hidayat mengatakan, dalam pameran kali ini, rumah yang dipasarkan mulai dari harga Rp350 jutaan. Sedangkan untuk apartemen yang dijual di kisaran Rp300-600 jutaan.
“Pameran kali ini diharapkan lebih baik dari pameran sebelumnya dimana segmen yang dituju adalah masyarakat menengah atas yang selama ini tidak terpengaruh kondisi ekonomi apapun,” katanya, disela Pembukaan REI Expo 2/2016, kemarin.
Diakuinya, dengan turunnya BI Rate belum ada kebijakan dari perbankan yang baru, yang bisa lebih menggairahkan bisnis properti. Untuk itu, pihaknya juga berharapa kalangan perbankan bisa segera menurunkan suku bunga kreditnya untuk mendongkrak penjualan rumah.
“Selama ini kan pembelian rumah lebih banyak kredit. Sehingga harapan para pengembang segera ada penurunan suku bunga kredit atau setidaknya ada program fix rate untuk kredit beberapa tahun pertama,” jelasnya.
Menurut Dibya, seharusnya tahun ini menjadi tahun yang bagus untuk bisnis properti. Hal ini mengingat keseriusan pemerintah dalam program pengadaan rumah.
“Harusnya penjualannya akan lebih baik ketimbang tahun lalu yang sempat anjlog,” ungkapnya.
Terkait dengan harga jual rumah, Dibya menuturkan, mayoritas pengembang masih belum menaikkan harga rumah. Apalagi, sejauh ini masih belum ada gejolak harga material.
“Kurs dollar meski tinggi masih stabil, sehingga tidak ada gejolak. Paling nanti kenaikan harga dipengaruhi oleh harga tanah,” pungkasnya.(aln)