MUDIK BARENG- Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, bersama Manager HRD PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang, Bezaliel Pakke, saat melepas rombongan Warmindo mudik bareng Indofood, di halaman Balaikota Semarang. FOTO : ANING KARINDRA
SEMARANG- Sebanyak 2.100 pedagang Warung Indomie (Warmindo), Senin pagi mengikuti ‘Mudik Bareng’ yang digelar oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang. Kegiatan rutin tahunan ini merupakan salah satu bentuk apresiasi Indofood terhadap para pedagang Warmindo yang telah memberikan kontribusi penjualan produk mie instan Indofood.
Manager HRD PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang, Bezaliel Pakke mengatakan, seperti halnya tahun-tahun sebelumnya, mudik bareng Indofood dilepas dari dua titik, yakni Semarang dan Yogyakarta. Khusus dari Semarang, ada sekitar 450 pedagang yang diberangkatkan dengan 9 bus, dan sisanya dari Yogyakarta menggunakan 32 bus.
“Tahun ini total jumlah pedagang Warmindo Semarang dan Yogyakarta yang kami berangkatkan ada sekitar 2.100 pedagang,” katanya, disela Pelepasan Mudik Bareng Indofood, di Halaman Balaikota Semarang.
Menurutnya, dari tahun ke tahun, jumlah peserta mudik bareng ini terus berkembang. Harapannya, kegiatan ini dapat memberikan kontribusi yang positif bagi perekonomian.
“Adapun beberapa daerah tujuan mudik di Jawa Barat di antaranya Kuningan, Ciawi, Cimindi, dan Tasikmalaya,” ungkapnya.
Di Semarang, kegiatan mudik bareng Indofood dilepas oleh Walikota Semarang, Hendrar Prihadi. Dalam kesempatan tersebut, Hendi, panggilan akrab walikota ini menyatakan, mudik gratis yang diselenggarakan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ini merupakan langkah yang baik untuk mengurangi angka penggunaan kendaraan pribadi oleh para pemudik.
Hendi berpesan, agar ketika kembali ke Semarang, para pemudik tidak membawa sanak keluarga yang masih menganggur. Pastikan terlebih dahulu yang aksn diajak ke Semarang, sudah memiliki pekerjaan atau sudah ada yang menerimanya bekerja atau belum.
“selama mereka memiliki kemampuan, kami siap menerima. Aksn tetapi kalau masih belum memiliki pekerjaan pasti, biarkan dulu saudaranya menunggu di tempat asal,” himbaunya.
Hendi menjelaskan, jika sanak keluarga yang diajak ke Semarang belum memiliki pekerjaan tetap, dikhawatirkan akan menciptakan permasalahan di lingkungan masyarakat sekitar.
“Kalau pengangguran kan merupakan problem klasik kota besar. Oleh karena itu, kami berharap agar para pemudik menaati imbauan dari kami,” tegasnya.(aln)